Didalam kitab Mukhtarul al-Ahadits al-Nabawiyah disebutkan tentang ulama dan rukhama yang berbunyi :
خيار أمتي علماؤها وخيار علماؤها رحماؤها، ألا وإنّ الله تعالي ليغفر للعالم أربعين ذنبا، قبل أن يغفر للجاهل ذنبا واحدا، ألا وإنّ العالم الرحيم يجئ يوم القيامة، وإن نوره قد اضاء يمشى فيه ما بين المشرق والمغرب، كما يضئ الكوكب الدّرى (رواه
(القضاعى عن ابن عمر)
Artinya : Orang pilihan dari umatku adalah para ulama’ nya, dan sebaik-baik ulama adalah mereka yang memiliki kasih sayang kepada umat, ingat! sesungguhnya Allah Swt mengampuni 40 dosa orang alim sebelum Allah mengampuni satu dosa orang bodoh. Ingat! Orang alim yang memiliki kasih sayang kepada umat akan datang pada hari kiamat dengan cahaya yang menerangi tempat ia berjalan seperti matahari yang dapat menyinari antara timur dan barat bagaikan bintang-bintang yang bersianar.
Dalam hadist tersebut dijelaskan bahwa orang yang paling utama kebaikannya adalah para ulama ahli ilmu agama. Akan tetapi tidak cukup hanya ahli agama saja tapi juga yang rukhama atau memiliki kasih sayang kepada umat manusia. Ulama yang memiliki kasih sayang kepada sesama dia akan datang di hari kiamat dengan cahaya seperti matahari dan bintang-bingang sampai sinarnya dapat menerangi ufuk barat dan timur.
Dalam hadist lain yang berawalan huruf kho’ (خ) dalam kitab Mukhtarul al-Ahadits halaman 73 Cetakan Haramain Surabaya dijelaskan bahwa :
خمس من الإيمان من لم يكن فيه شئ منهنّ فلا ايمان له : التسليم لأمر الله، والرضا بقضاء الله، و التفويض الى الله، وتوكل على الله، والصبر عند الصدمة الأولى (رواه البزار عن (رابن عمر)
Artinya : Ada 5 Perkara yang menjadi bagian dari iman, Barangsiapa yang tidak ada padanya 5 perkara tersebut, maka tidak ada iman baginya yaitu (1) Pasrah atas perintah-perintah Allah. (2) Ridla terhadap kepastiaan-kepastian Allah yang menimpa padanya, (3) pasrah diri kelada Allah, (4) pasrahkan semua kepada Abah (5) tawakal kepada Allah, serta (6) bersabar ketika mendapatkan cobaan.
Dalam ilmu Tasawuf dibedakan antara Tawakal, Taslim dan Tadwid. Letak perbedaanya adalah sebagai berikut:
1) Tawakal memiliki makna jika kita merasa tenang dengan janji-janji Allah. Tawakal yang demikian adalah tawakalnya orang-orang khusus dalam tingkatan tasawuf. Bahkan orang yang berada pada tingkatan khusus mereka tidak perlu bekerja. Mereka pasrah dan yakin dengan janji-janji Allah. Akan tetapi walaupun tidak bekerja, mereka tetap berdoa.
2) Taslim merupakan tahapan bahwa merasa dirinya telah cukup dengan pengertian-pengertian dari Allah (Bi Ilmilllah). Mereka adalah orang khusus sehingga bagi mereka tidak bekerja dan berusaha serta tidak berdoa. Dalam pandangan orang yang taslim mereka sudah cukup dengan ilmu Allah. Karena bagi mereka Allah maha mengetahui.
3) Tafwidz yaitu tingkatan pasrah apabila kita telah rela dan menerima apa yang menjadi keputusan Allah. Orang tafwidz tidak bekerja, tidak berdoa, serta telah ridla dengan keputusan-keputusan Allah.
Adapun hadist berawalan huruf خ dalam kitab Mukhtarul Ahadist yang lain adalah sabda Nabi Muhammad bahwa:
خير الناس القرني ثم الذين يلونهم ثم الذين يلونهم ثم يجئ أقوام تسبق شهادة أحدهم يمينه ويمينه شهادته (رواه شيخان)
Artinya : Sebaik-baik kurun adalah orang yang sezaman denganku (generasi era Nabi Muhammad), Kemudian era setelahnya, Kemudian era setelahnya, kemudian datang (kurun) suatu kaum yang persaksian salah satu dari mereka mendahului sumpahnya dan sumpahnya mendahului persaksiannya.
Garis besar pengertian hadist tersebut adalah bahwa kurun terbaik sepanjang zaman adalah kurun pada zaman Nabi Muhammad Saw. Kemudian kurun setelahnya. Kemudian kurun setelahnya. Dan akan selalu berkurang pada setiap kurunnya. Walaupun kita hidup jauh dari masa Nabi kita tidak boleh begitu saja putus asa. Yang terpenting adalah kita berbuat baik dengan melaksanakan perintah Allah dan Rasulnya dan menjauhi larangannya sekuat tenaga.
خياركم أحاسنكم أخلاقا
Artinya: Sebaik-baik kaum adalah mereka yang selalu memperbaik akhlaqnya.
II- Beberapa Versi Ukuran Qullah
Dalam kitab al-Tadzhib Syarah Taqrib dijelaskan beberapa versi ukuran qullah yaitu ukuran air yang tetap suci jika tercampur najis apabila tidak sampai merubah salah satu sifat air yaitu warna, rasa, dan baunya. Diantara qoul atau pendapat tentang ukuran 2 qullah adalah:
1- Pendapat Qoul Ashah : 2 Qulah sama dengan kira-kira 190 liter atau setiap sisi bak kamar mandi persegi yang berukuran 58 cm. Atau lebih sederhananya setiap sisi bak diuukur 60 Cm. Jika volume itu penuh maka airnya sudah mencapai dua qullah yang apabila dia tercampur najis dan najisnya tidak sampai merubah salah satu sifat air yaitu warna, rasa, dan bau maka air itu tetap suci.
2- Menurut Imam Nawawi atau versi pound (ritl) dua qullah disetarakan dengan kira-kira 174.580 liter. Atau sama dengan wadah bak air yang sisinya 55,9 cm berbentuk persegi.
3- Menurut Imam Rofi’i atau versi pound (ritl) dua qullah sama dengan 176.245 liter atau sama dengan volume air penuh di wadah bak yang sisinya 56,1 cm berbentuk persegi.
4- Menurut Ulama Iraq dua qullah sama dengan 245,325 liter atau setara di bak penuh yang sisinya 63,4 cm berbentuk persegi.
Keempat pendapat tersebut sebenarnya memiliki ukuran yang hampir sama. Oleh karena itu untuk berhati-hati agar air yang terkena najid tetap sah, dalam membuat bak kamar mandi hendaknya dilebihkan dari ukuran 2 qullah tersebut.
– Disarikan dari ngaji minggu malam senin oleh KH. Abdur Rosyad Jerukwangi
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.