Biografi Pengusaha Boenjamin Setiawan
Dokter terkaya Indonesia biografi Boenjamin Setiawan. Ia memang memiliki latar pendidikan bagus. Namun, sejak awal berkarir, hasrat terbesarnya cuma ada di bidang kewirausahaan. Boenjamin lulusan Universitas Indonesia, lalu mendapat gelar dokter dan melanjutkan ke jenjang lebih tinggi di luar negeri.
Pria yang akrab dipanggil Dr. Boen, merupakan alumni University of California. Dia mendapatkan Ph.D untuk jurusan farmasi, serta sempat mengajar menjadi dosen selama beberapa tahun. Dr. Boen lebih serius menjajaki bisnis tetapi tidak jauh dari latar belakang pendidikannya.
Pengusaha dan Dokter
Didirikan Khow Lip Tjoen, Theresia Harsini Setiady, Khouw Lip Swan, Boenjamin Setiawan, Maria Karmila, and Fransiscus Bing Aryanto. Perusahaan start- up yang didirikan dari sebuah garasi di Tanjung Priok, Jakarta Utara, dan menjadi satu dengan kantor di ruang tamu.
Dia menjelaskan kepada Detik.com, pertama kali pengusaha akan membangun bisnis sendiri tidak lah mudah. Dr. Boen mengaku memulai dengan meniru produk yang sudah ada. Saat itu ada sebuah produk “booming” di jamannya dibidang kesehatan, produk itu bernama Cap Elang. Tidak jelas obat macam apa itu.
Tapi, dalam pengakuannya, dia membuat produk “tiruannya” sangat seksama. Produk tersebut lantas diberinya nama Cap Beo. Kemudian disusul aneka obat- obatan lain seperti obat kina, dan obat- obat lain. Kegagalan adalah karena tidak berpengalaman jualan bukan pada racikannya.
Melalui Tria- Error barulah berdiri resmi sebuah perusahaan tercatat. Tepatnya 10 September 1966, Kalbe Farma berdiri di garasi, itupun setelah disemangati kakaknya karena tidak cukup modal. Proses ini berjalan lumayan lama sampai memiliki tempat tersendiri.
Dr. Boen sempat patah arang karena produknya tidak laku- laku. Ia mengaku sempat berpikir untuk pindah ke Belanda. Akan tetapi urung dilakukan karena rayuan kakaknya (yang juga dokter). Singkat cerita bersama kakaknya itu, seorang kenalan, kemudian merambat luas ke seluruh keluarga.
Bersama- sama mereka mendirikan Kalbe Farma di garasi rumah.
“Saya membaca banyak perusahaan lahir di garasi dan kebanyakan diantaranya sukses. Seperti Google, Hewlett Packard, Apple, semuanya dimulai di garasi,” ucap Dr.Boen.
Bisinis resmi pertama perusahaan adalah membuat obat cacing. Setelah untung, digunakan kembali untuk modal lagi, semua uang modal berputar hingga perusahaan besar. Tetapi, akhirnya jatuh juga, perusahaan itu tidak cukup kuat sehingga terkena dampak krisis di 1998.
Kalbe akhirnya jatuh bangkrut, ia pun segera mengikuti langkah pebisnis lain; dia mengambil hutang luar negeri. Meski berusaha, Kalbe tetap tidak senggup membayar, karena rupiah terus terdefaluasi dari dollr.
Prospek bisnisnya terlihat semakin kuat dimasa mendatang. Nampk terlihat neraca keuangan yang telah imbang, akuisisi yang cerdas, dan garakan ekspansi yang masih bersinergi. Biografi Boenjamin Setiwan menunjukan semua orang akan melewati masa sulit.
Dokter Terkaya Indonesia
Di bulan berikut, disekitaran bulan Juni, Kalbe memulai kerja sama atau join venture dengan Milko Beverage Industry; membangun Kalbe Milko Indonesia. Kedua perusahaan menandatangani kerja sama $150 miliar untuk makan dan minuman berbahan dasar susu.
Bermodal ekspansi, pernghasilan dari produk minuman meningkat ke 18%, yag bersumber dari aneka jus dan minuman susus. Nilai kenaikannya sangat tinggi dimana rata- rata produk sejenis hanya 15% kenaikan berdasarkan laporan Soft Drink Industry Association (Asrim).
Bisnis utamanya, dari bisnis farmasi hanya menghasilkan sekitar 26% dari pendapatan keseluruhan. Bisnis utamanya menyumbang seper- empat kenaikan pendapatan sekarang. Kalbe hanya memiliki 17,4% produksi obat generik, atau sama dengan pasaingnya Indorama yang menghasilkan 17,6%.
Selain produk farmasi dan minuman sahat, sekitar 20% berasal dari produk nutrisi. Produknya fokus pada berbagai susu formula, susu anak- anak dan susu remaja; seperti Prenagen, Morinaga, Entrasol, dan Diabetasol.
“Kami haus untuk mendapatkan perusahaan lain dan kami mencari lebih,” ucap Dr.Boen yang kini 80 tahun.
Perusahaan bergerak diluar dasar bisnis memulai berbagai bisnis lain. Kalbe fokus tidak hanya obat- obatan tetapi bisnis berbasi kesehatan. Prinsipnya bisnis mereka tetap fokus pada produk kesehatan dan kebaikan.
Bisnis lain, Kalbe telah mendirikan beberapa rumah sakit, nutrisi, dan produk konsumsi. Saudaranya, Fransiscus Bing Aryanto, mulai mendirikan banyak rumah sakit dibawah bender Mitra Keluarga Hospital. Inilah mengapa kita menyebutnya dokter terkaya di Indonesia bukan isapan jempol.
Ia sadar dibutuhkan seseorang yang mampu meneruskan. Dr. Boen sudah turun dari posisinya sebagai CEO, dan digantikan oleh keponakannya, Bernadette Ruth Irawati Setiady pada tahun 2008. Posisi ini dulu dipegang oleh Johannes Setijono yang telah menjabat direktur utama selama 10 tahun.
Johannes lalu bekerja sebagai president komisioner. Bernadette merupakan contoh wanita di pucuk pimpinan dan pernah bekerja sejak tahun 1987.
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.