Kalimantan Barat

Asal Usul Burung Ruai (Cerita Rakyat Kalimantan Barat)


 

            Asal Usul Burung Ruai
adalah cerita rakyat dari Kalimantan Barat. Cerita ini mengisahkan seorang
putri raja yang memiliki perangai yang baik hati. Karena memiliki perangai yang
baik, sang raja sangat menyayangi putrinya. Hal ini berbeda dengan saudara
kandungnya yang lain, kakak-kakak sang putri bungsu memiliki perangai yang
buruk, sehingga raja sering memarahi kakak-kakaknya. Karena si putri bungsu
disayang oleh ayahnya, kakak-kakaknya memiliki niat jahat untuk mencelakakan
adiknya. Berikut adalah kisahnya.

          Pada zaman dahulu, berdirilah suatu kerajaan
di kaki Gunung Ruai yang saat ini berada di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Kerajaan tersebut dipimpin oleh seorang raja yang adil dan bijaksana dengan
memiliki 7 orang putri yang sangat cantik.

Dari
ketujuh anaknya tersebut, si bungsu lah yang paling baik hati jika dibandingkan
dengan kakak-kakaknya yang memiliki perangai sangat buruk. Oleh sebab itu, sang
raja kerap memarahi keenam putrinya dan sebaliknya memanjakan putri bungsunya.

Tanpa
sepengetahuan raja, keenam putri tersebut seringkali memperlakukan si bungsu
dengan tidak baik. Mereka kerap meminta adiknya untuk melayani mereka.dan akan
memukulnya jika menolak atau melakukan kesalahan.

Meskipun
demikian, si bungsu enggan untuk melaporkan sikap buruk kakak-kakaknya kepada
sang ayah karena merasa sangat takut.
Suatu hari, raja hendak melakukan kunjungan ke negeri tetangga selama dua
bulan. Agar kepemimpinan tak kosong, maka raja menunjuk putri bungsunya yang
paling bersikap baik untuk sementara waktu menggantikannya memimpin kerajaan. Mengetahui
keputusan tersebut, keenam kakak si bungsu merasa begitu iri dan merencanakan
perbuatan jahat. Keesokan harinya, si bungsu diajak oleh keenam kakaknya untuk
mencari ikan dengan menggunakan rotan di sebuah gua. Setibanya di gua, si
bungsu dipersilakan untuk masuk terlebih dahulu dan keenam kakaknya
mengikutinya dari belakang. Setelah sampai ke perut gua yang begitu gelap, si
bungsu ditinggalkan begitu saja oleh keenam kakaknya. Ia pun langsung menangis
tersedu-sedu ketika menyadari bahwa dirinya sengaja dicelakai oleh
kakak-kakaknya dengan ditinggalkan di gua yang gelap seorang diri. Beruntungnya,
tangisan si bungsu ini terdengar oleh kakek-kakek penunggu gua. Kakek ini pun
seketika menawarkan bantuan kepada si bungsu agar bisa melepaskan
penderitaannya.

“Tenanglah,
cucuku! Aku akan membebaskanmu dari semua penderitaan. Namun kamu akan menjadi
seekor burung dan air matamu akan menjadi telur-telur yang akan menemani
keseharianmu ketika telah menetas menjadi burung-burung,” tutur sang kakek.
Benar saja, bulir-bulir air mata si bungsu berubah menjadi telur dan tubuhnya
tiba-tiba menjadi seekor burung dengan bulu yang sangat cantik sesuai dengan
paras aslinya. Si bungsu yang telah menjadi seekor burung pun menuruti perintah
sang kakek dan mengerami telur-telur tersebut hingga menjadi burung-burung yang
menemaninya. Setelah menjadi burung, si bungsu akhirnya dapat pergi keluar dari
gua dan bertengger di ranting pepohonan yang ada di sekitar kerajaan sambil
melihat keenam kakaknya diadili oleh sang ayah. Dari situlah, masyarakat
Kalimantan Barat percaya bahwa burung ruai yang cantik konon merupakan jelmaan
seorang putri raja.

Demikianlah
cerita rakyat dari Kalimatan Timur yang berjudul Asal Usul Burung Ruai, semoga
ada hikmah yang dipetik dari cerita rakyat ini. Jangan lupa membaca cerita
rakyat lainnya dari blog kami. Semoga ceritanya bermanfaat.


Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Paling Populer

To Top