Arsitektur Nusantara

Arsitektur Vernakular: Arsitektur tanpa Arsitek


Arsitektur vernakular adalah arsitektur
anonim, bersifat spontan, asli setempat dan kedesaan. Demikian yang digambarkan
Bernard Rudofsky dalam bukunya,
Architecture
without Architects
yang menyertai sebuah pameran dengan judul yang sama di
Museum of Modern Art, New York tahun 1964.

Dalam ilmu linguistik, istilah ‘vernakular’
mengacu ke sebuah bahasa yang digunakan oleh kelompok etnik pada waktu, atau tempat
tertentu. Dalam kaitannya dengan arsitektur, istilah ini mengacu pada
arsitektur sebuah wilayah dan/atau kelompok manusia atau kelompok etnik yang
tinggal di sana. Kebanyakan arsitektur ini diaplikasikan pada rumah tinggal dan
umumnya menggunakan material lokal.

Ronald Brunskill memberikan definisi
mendasar dari arsitektur vernakular sebagai:

…sebuah bangunan yang didesain
oleh individu amatir tanpa memiliki kecakapan dalam desain; orang tersebut (membangun)
diarahkan oleh rangkaian kebiasaan yang berkembang di tempatnya, sedikit
memberikan perhatian pada aspek kemenarikan. Fungsi bangunan menjadi faktor
dominan, pertimbangan-pertimbangan estetika meskipun terlihat namun sangat
sedikit. Material lokal merupakan bahan utama bangunan, dan sangat jarang
menggunakan material yang dibawa dari luar (impor).

Sistem pengaturan udara melalui saluran penangkap angin, permukiman Hyderabad Sind, Pakistan.

Oleh karena dibangun/didesain
oleh individu yang bukan arsitek atau memiliki keilmuan tentang seni bangunan,
maka arsitektur vernakular disebut ‘arsitektur tanpa arsitek’. Hasil bangunan
yang diciptakan adalah asli menggunakan teknik lokal masyarakatnya sehingga
lebih kena dengan sebutan people’s
architecture
atau ‘arsitektur rakyat’. Sebagaimana yang disampaikan oliver,
arsitektur vernakular: “the
architecture of the people, and by the people, but not for the people

yang artinya arsitektur vernakular hanya dibuat untuk masyarakat pembuatnya
saja, tidak memiliki nilai jual pasar. Sehingga bangunan yang dibuat oleh tenaga
arsitek – meskipun memiliki ciri arsitektur rakyat – tidak termasuk dalam kategori
arsitektur vernakular.

Dan seperti yang diketahui negeri
kita diberkahi oleh beragam arsitektur seperti ini dari sabang sampai merauke. Faktor
penting terbentuknya arsitektur vernakular adalah responya terhadap rasa akan
tempat, being on the place atau
istilah populernya ‘genius loci’. Ini
mungkin bisa digambarkan seperti; arsitektur rumah betang suku dayak di
kalimantan tidak akan atau tidak mungkin dibangun oleh suku badui di jawa
barat, sebaliknya suku dayak di kalimantan tidak akan pula membuat rumah
seperti rumah yang dibuat suku badui di jawa barat. Cara membangun mereka
terikat oleh tempat (alam) dan kebiasaan hidup etnik kelompoknya.


Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Paling Populer

To Top