Penulis: Viviana Anyaputri Tanurahardja
Tingkat diabetes pada kucing telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir (Prahl et al, 2009). Diabetes mellitus (DM) menjadi kelainan endokrin kedua yang paling umum pada kucing, dengan perkiraan kejadian 1 dari 200-250 kucing (Gottlieb & Rand, 2018).
Sumber: thediscerningcat.com
Sudahkah pet mates menjaga kualitas hidup kucing kalian untuk menghindarinya dari diabetes? Artikel ini akan membahas tentang diabetes kucing, termasuk faktor risiko, cara mengenali tanda klinis, hingga cara mencegahnya.
APA ITU DIABETES PADA KUCING?
Diabetes melitus (DM) adalah salah satu kelainan endokrin yang paling umum pada kucing (O’Neill et al, 2016). Hal ini terjadi ketika pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak meresponsnya dengan baik. Insulin adalah hormon yang dibutuhkan untuk mengatur glukosa atau kadar gula darah tubuh. Terdapat dua hal yang dapat terjadi pada tubuh terkait produksi insulin:
1) Jika insulin yang diproduksi tidak mencukupi (pada kasus diabetes tipe satu) hal ini menyebabkan kadar gula dalam darah sangat rendah, yang disebut hipoglikemia;
2) Jika insulin yang diproduksi tidak digunakan dengan benar (pada diabetes tipe dua), hal ini menyebabkan kadar gula dalam darah yang sangat tinggi, yang disebut hiperglikemia.
FAKTOR RISIKO DIABETES
Beberapa faktor risiko DM telah diidentifikasi yang meliputi usia, obesitas, jenis kelamin, dan genetika.
1) Diabetes terjadi pada berbagai usia kucing, tetapi sebagian besar terjadi pada kucing di atas usia 6 tahun. Usia rata-rata saat terdiagnosis adalah 10 tahun dan insiden puncaknya antara 9 dan 12 tahun (O’Neill et al, 2016).
2) Obesitas adalah faktor risiko diabetes yang paling penting karena kucing yang kelebihan berat badan memiliki risiko diabetes 4,6 kali lebih besar dibandingkan kucing dengan kondisi tubuh ideal (McCann et al, 2007).
3) Jenis kelamin jantan sering kali teridentifikasi sebagai faktor risiko terjadinya DM pada kucing (Prahl et al, 2009).
4) Genetika juga berperan pada peningkatan risiko DM pada beberapa ras kucing, seperti kucing Burmese (Inggris, Eropa, Australia), Norwegian Forest, Russian Blues, Maine Coon, dan Abyssinians (Ohlund et al, 2015).
2) Obesitas adalah faktor risiko diabetes yang paling penting karena kucing yang kelebihan berat badan memiliki risiko diabetes 4,6 kali lebih besar dibandingkan kucing dengan kondisi tubuh ideal (McCann et al, 2007).
3) Jenis kelamin jantan sering kali teridentifikasi sebagai faktor risiko terjadinya DM pada kucing (Prahl et al, 2009).
4) Genetika juga berperan pada peningkatan risiko DM pada beberapa ras kucing, seperti kucing Burmese (Inggris, Eropa, Australia), Norwegian Forest, Russian Blues, Maine Coon, dan Abyssinians (Ohlund et al, 2015).
Kucing Burmese (Sumber: thesprucepets.com) |
TANDA KLINIS YANG DAPAT DIAMATI
Memang sulit untuk mengenali diabetes pada kucing. Banyak pemilik hewan peliharaan tidak menyadari bahwa kucing mereka mungkin berisiko terkena diabetes. Dokter hewan sering kali menjadi orang pertama yang menyadari adanya masalah saat melakukan pemeriksaan rutin. Umumnya tanda klinis diabetes pada kucing yang sering diamati adalah poliuria (produksi urin berlebih) yang disertai polidipsia (rasa haus berlebih), penurunan berat badan meskipun nafsu makan meningkat, kualitas rambut yang buruk, dan perubahan perilaku (misalnya lesu) (Bugbee & Tracy, 2017).
LANGKAH DIAGNOSIS
Selain berdasarkan tanda-tanda klinis yang telah disebutkan di atas, DM didiagnosis berdasarkan pemeriksaan laboratorium. Evaluasi laboratorium dasar harus mencakup profil biokimia serum, CBC (Complete blood count), urinalisis, dan kultur urin. Pasien diabetes sering kali mengalami infeksi saluran kemih meskipun tidak ada sedimen (unsur biologis mikroskopis) urin yang aktif (Bruyette & Eiler, 2013).
PERAWATAN YANG DAPAT DILAKUKAN
Sayangnya, saat ini belum ada obat untuk diabetes. Namun, pet mates akan bekerja sama dengan dokter hewan untuk mencoba berbagai pilihan perawatan. Ada dua pengobatan umum untuk diabetes kucing (Bugbee & Tracy, 2017)
1) Perubahan Pola Makan
Untuk membantu mengendalikan diabetes kucing kalian, dan mencegah kerusakan lebih lanjut, dokter hewan kemungkinan akan mulai mengubah pola makannya. Sama seperti manusia, paw kids juga membutuhkan pola makan yang sehat dan banyak berolahraga. Dokter hewan akan membantu menemukan berat badan ideal untuk kucing pet mates dan cara terbaik untuk mencapainya.
2) Terapi Insulin
Ada beberapa pilihan insulin yang tersedia untuk kucing kalian, dokter hewan mungkin menyarankan untuk mencoba beberapa pilihan untuk hasil terbaik.
Untuk membantu mengendalikan diabetes kucing kalian, dan mencegah kerusakan lebih lanjut, dokter hewan kemungkinan akan mulai mengubah pola makannya. Sama seperti manusia, paw kids juga membutuhkan pola makan yang sehat dan banyak berolahraga. Dokter hewan akan membantu menemukan berat badan ideal untuk kucing pet mates dan cara terbaik untuk mencapainya.
2) Terapi Insulin
Ada beberapa pilihan insulin yang tersedia untuk kucing kalian, dokter hewan mungkin menyarankan untuk mencoba beberapa pilihan untuk hasil terbaik.
USAHA PENCEGAHAN
Meskipun tidak ada cara yang pasti untuk mencegah diabetes pada kucing, ada beberapa hal yang dapat pet mates lakukan untuk membantu meminimalkan risikonya.
Kucing yang kelebihan berat badan jauh lebih berisiko terkena diabetes, jadi memberi kucing kalian makanan yang sehat, seimbang, dan cukup, dapat secara drastis mengurangi kemungkinan mereka terkena penyakit ini. Pastikan untuk memberikan kesempatan beraktivitas agar paw kids tetap aktif dan sehat.
Tentunya pemeriksaan kesehatan rutin juga memainkan peran penting dalam mengenali tanda-tanda awal diabetes, serta memastikan kucing pet mates memiliki berat dan ukuran yang tepat untuk rasnya guna menghindari masalah lebih lanjut. Seiring bertambahnya usia para paw kids, tes darah dan urin secara teratur juga akan membantu mengenali tanda-tanda diabetes sesegera mungkin.
Oleh karena itu, #AyoKeDokterHewan secara rutin untuk mencegah berbagai penyakit dari paw kids kesayangan kita!
DAFTAR PUSTAKA
[1] Bruyette, David & Eiler, Karen. (2013). Feline Diabetes Mellitus Updates on Diagnosis & Treatment. Today’s Veterinary Practice, 10-11.
[2] Bugbee, Andrew & Dowdy, Tracy. (2017). Clinical Suite: Feline Diabetes Mellitus. Consultant on Call/NAVC Clinician’s Brief.
[3] Gottlieb S & Rand J. (2018). Managing feline diabetes: current perspectives. Veterinary Medicine: Research and Reports, 33-42.
[4] McCann TM, Simpson KE, Shaw DJ, Butt JA, & Gunn-Moore DA. (2007). Feline diabetes mellitus in the UK: the prevalence within an insured population and a questionnaire-based putative risk factor analysis. J Feline Med Surg., 9(4):289–299.
[5] Ohlund M, Fall T, Strom Holst B, et al. (2015). Incidence of diabetes mellitus in insured Swedish cats in relation to age, breed and sex. J Vet Intern Med., 29(5):1342–1347.
[6] O’Neill DG, Gostelow R, Orme C, Church DB, Niessen SJM, Verheyen K, & Brodbelt DC. (2016). Epidemiology of Diabetes Mellitus among 193,435 Cats Attending Primary-Care Veterinary Practices in England. Journal of Veterinary Internal Medicine, 30(4), 964–972. doi:10.1111/jvim.14365
[7] Prahl A, Guptill L, Glickman NW, et al. (2007). Time trends and risk factors for diabetes mellitus in cats presented to veterinary teaching hospitals. J Feline Med Surg., 9:351–358.
[1] Bruyette, David & Eiler, Karen. (2013). Feline Diabetes Mellitus Updates on Diagnosis & Treatment. Today’s Veterinary Practice, 10-11.
[2] Bugbee, Andrew & Dowdy, Tracy. (2017). Clinical Suite: Feline Diabetes Mellitus. Consultant on Call/NAVC Clinician’s Brief.
[3] Gottlieb S & Rand J. (2018). Managing feline diabetes: current perspectives. Veterinary Medicine: Research and Reports, 33-42.
[4] McCann TM, Simpson KE, Shaw DJ, Butt JA, & Gunn-Moore DA. (2007). Feline diabetes mellitus in the UK: the prevalence within an insured population and a questionnaire-based putative risk factor analysis. J Feline Med Surg., 9(4):289–299.
[5] Ohlund M, Fall T, Strom Holst B, et al. (2015). Incidence of diabetes mellitus in insured Swedish cats in relation to age, breed and sex. J Vet Intern Med., 29(5):1342–1347.
[6] O’Neill DG, Gostelow R, Orme C, Church DB, Niessen SJM, Verheyen K, & Brodbelt DC. (2016). Epidemiology of Diabetes Mellitus among 193,435 Cats Attending Primary-Care Veterinary Practices in England. Journal of Veterinary Internal Medicine, 30(4), 964–972. doi:10.1111/jvim.14365
[7] Prahl A, Guptill L, Glickman NW, et al. (2007). Time trends and risk factors for diabetes mellitus in cats presented to veterinary teaching hospitals. J Feline Med Surg., 9:351–358.
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.