Anak Andre Taulany Ingin Orang Tua Tahan Diri dari Perceraian: Mungkin Ada Cara Lain

 #Aopok – #Sidang perceraian antara #Andre Taulany dan #Rien Wartia Trigina alias Erin, kembali digelar di #Pengadilan Agama Tigaraksa, Tangerang, pada Senin, 11 Agustus 2025. #Kuasa hukum Erin, #Firmanto Laksana Pangaribuan, mengaku sejatinya pihak mereka tak berniat untuk melibatkan anak dalam perceraian ini. 

Baca : 7 Permintaan Inara Rusli untuk Kemerdekaan Palestina: Desak Indonesia Aktif

Baca : Fariz RM: Kesalahan Terbesar Saya Adalah Menggunakan Narkoba saat Muda

Namun, kehadiran putra sulung Andre, Ardio Taulany, diketahui dari keinginannya sendiri. 

“Jadi memang undang-undang membolehkan ya, membolehkan anak untuk hadir. Malah lebih spesifik anak di atas umur 12 tahun itu boleh memilih dia dengan bapaknya atau mamanya, gitu ya,” kata Firmanto. 

“Tetapi memang dari kemarin kami tidak menghadirkan anaknya, tapi anaknya yang memang meminta kepada kami,” tambahnya. 

Baca : Dahlia Poland dan Fandy Christian Jalani Sidang Cerai Perdana di PA Badung Hari Ini

Dalam kesempatan yang sama, Ardio Raihansyah Taulany pun buka suara. Dia menegaskan kedatangannya di persidangan ayah dan ibunya untuk mendamaikan kedua pihak. 

“Karena aku ingin meng-confirm dan membantu my mom, my dad untuk berdamai,” tegasnya. 

Lebih jauh, pemuda yang akrab disapa Dio itu menyebut gugatan sang ayah sejatinya tak diperlukan. Dia ingin keduanya kembali bersatu demi kebahagiaan anak. 

“Karena gugatan Papa ini itu sebenarnya nggak diperlukan, because it’s just about alamat gitu kan, dan itu kan alamat kan udah di-settle salah satu undang-undang tentang rumah tangga, perceraian, or whatever,” kata Dio. 

“Jadi aku ingin my dad dan my mom itu sebenarnya bahagia. Tapi prinsip anak itu biasanya nggak mau ada yang cerai ya, bapak, ibu nggak mau cerai. Jadi aku maunya Papa, Mama itu happy aja gitu, damai. Jadi tolong gugatan ini itu bisa diberhentikan dulu. Mungkin ada cara lain gitu, you know,” bebernya. 

Selama ini, Dio bahkan menyebut tak ada masalah berarti yang dihadapi kedua orangtuanya selama membina rumah tangga. 

“Sebenarnya mereka baik-baik aja sih, nggak ada yang, nggak ada masalah apa-apa. Mama semua baik, Papa baik, they take care of me. Mereka itu baik kepada anak-anaknya dan ini cuma urusan tidak berkomunikasi aja. Mungkin kalau mereka berkomunikasi bisa kali,” pungkasnya.