Adab, hal yang penting namun sering
Dilupakan.
Sebagai
santri kita sudah sering mendengar kata kata “adab” atau beradab. Kita selalu
diingatkan untuk selalu memakai adab
dalam hal apapun seperti halnya, tentang
bagaimana ketika berbicara dengan yang
lebih tua, bagaimana kita mendengarkan orang yang berbicara, bagaimana kita
berkumpul dalam suatu perkumpulan, sampai hal yang remeh pun kita selalu
diingatkan dalam masalah adab, seperti berjalan, memakai sandal dan yang
lainnya.
santri kita sudah sering mendengar kata kata “adab” atau beradab. Kita selalu
diingatkan untuk selalu memakai adab
dalam hal apapun seperti halnya, tentang
bagaimana ketika berbicara dengan yang
lebih tua, bagaimana kita mendengarkan orang yang berbicara, bagaimana kita
berkumpul dalam suatu perkumpulan, sampai hal yang remeh pun kita selalu
diingatkan dalam masalah adab, seperti berjalan, memakai sandal dan yang
lainnya.
Pada dasarnya adab
adalah sesuatu yang menjadi tidndakan tentang apa yang akan kita kerjakan. Bagaimana seseorang
melakukan sesuatu dengan berlandaskan pada adab. Prof Nauib Al-attas, pernah
menyampaikan bahwsanya manusia yang beradab adalah manusia yang dapat
menempatkan sesuatu pada dasarna atau pada tempatnya.
adalah sesuatu yang menjadi tidndakan tentang apa yang akan kita kerjakan. Bagaimana seseorang
melakukan sesuatu dengan berlandaskan pada adab. Prof Nauib Al-attas, pernah
menyampaikan bahwsanya manusia yang beradab adalah manusia yang dapat
menempatkan sesuatu pada dasarna atau pada tempatnya.
Sekarang banyak orang yang tidak percaya dengan kusa
Tuhan. Mereka menganggap bahwasanya apa yang kita minta kepada tuhan dalam do’a
kita, selalu saja tidak dikabulkan. Padahal kita sebagai orang muslim dan
percaya akan adanya Allah. Sementara orang selain muslim, atau non muslim yang
tidak percaya dengan adanya Allah, meraka selalu dicukupi dengan kehidupannya. Mereka berkata “ Apakah
Allah tidak adil?, mana janji Allah ? apakah doa ini semua hanya sesuatu yang
omong kosong?
Tuhan. Mereka menganggap bahwasanya apa yang kita minta kepada tuhan dalam do’a
kita, selalu saja tidak dikabulkan. Padahal kita sebagai orang muslim dan
percaya akan adanya Allah. Sementara orang selain muslim, atau non muslim yang
tidak percaya dengan adanya Allah, meraka selalu dicukupi dengan kehidupannya. Mereka berkata “ Apakah
Allah tidak adil?, mana janji Allah ? apakah doa ini semua hanya sesuatu yang
omong kosong?
Orang yang berkata demikian, adalah orang yang tidak
bisa menempatkan apa yang harusnya diletakkan pada tempatnya. Kepada siapa ia
sedang berbicara, bagaimana ia berbicara. Disinilah letak keberadaan adab kita
terhadap Allah SWT. Tidaklah patut bagi seorang mu’min untuk melakukan hal yang
seerti ini. Jikalau berbicara presiden saja kita menjadi tegang, atau merasa
takut, lalu kenapa kalau dengan lantangnya seseorang mengatakan perkataan yang
harusnya tidak dikatakan kepada Alah. Dan Allah itu Maha penguasa dan Pencipta,
dan presiden itu bukanlah siapa siapa, melainkan hanyalah manusia biasa yang
mempunyai jabatan lebih tinggi.
bisa menempatkan apa yang harusnya diletakkan pada tempatnya. Kepada siapa ia
sedang berbicara, bagaimana ia berbicara. Disinilah letak keberadaan adab kita
terhadap Allah SWT. Tidaklah patut bagi seorang mu’min untuk melakukan hal yang
seerti ini. Jikalau berbicara presiden saja kita menjadi tegang, atau merasa
takut, lalu kenapa kalau dengan lantangnya seseorang mengatakan perkataan yang
harusnya tidak dikatakan kepada Alah. Dan Allah itu Maha penguasa dan Pencipta,
dan presiden itu bukanlah siapa siapa, melainkan hanyalah manusia biasa yang
mempunyai jabatan lebih tinggi.
KH Hasyim Asy;ari, pendiri NU, pernah berkata;
Tauhid mewajibkan wujudnya iman, berarti barang siapa yang tidak beriman dia
tidak bertauhid; dan iman mewajibkan
wujudnya syari’at, maka barang siapa yang tidak bersyari’at maka dia tidak
beriman dan tidak bertauhid; syariat mewajibkan wujudnya adab, barang siapa yang
tidak beradab maka dia tidak ada iman,tauhid dan syari’at baginya.
Tauhid mewajibkan wujudnya iman, berarti barang siapa yang tidak beriman dia
tidak bertauhid; dan iman mewajibkan
wujudnya syari’at, maka barang siapa yang tidak bersyari’at maka dia tidak
beriman dan tidak bertauhid; syariat mewajibkan wujudnya adab, barang siapa yang
tidak beradab maka dia tidak ada iman,tauhid dan syari’at baginya.
Disinilah pentingnya kedudukan adab. Bahwasanya dalam
menjalankan syari’at Islam, kita hars
menjadi orang yang beradab. Beradab dalam hal apapun. Bagaimana kita meletakkan
suatu yang wajib diatas yang lainnya. Dimana kita harus meletakkan Al-qur’an
sebagai landasan dari suatu hal yang lainnya. Apakah sama antara derajat orang
yang berilmu dan orang yang tidak berilmu. Apakah sama derajat orang yang
beriman dan orang yang kafir. Apakah sama orang yang baik dengan orang yang
jahat. Tentu saja berbeda. Dan bagaimana
kita memperlakukan mereka pun berbeda.
menjalankan syari’at Islam, kita hars
menjadi orang yang beradab. Beradab dalam hal apapun. Bagaimana kita meletakkan
suatu yang wajib diatas yang lainnya. Dimana kita harus meletakkan Al-qur’an
sebagai landasan dari suatu hal yang lainnya. Apakah sama antara derajat orang
yang berilmu dan orang yang tidak berilmu. Apakah sama derajat orang yang
beriman dan orang yang kafir. Apakah sama orang yang baik dengan orang yang
jahat. Tentu saja berbeda. Dan bagaimana
kita memperlakukan mereka pun berbeda.
“Al adabu fauqa-l Ilmi wal ilmu fauqa-l amali” .
adab itu diatas ilmu, dan ilu itu diatas segala pekerjaan. Yang dimaksud dari
perkataan diatas adalah,bagaimana kita mau beramal kalau kita tidak tau
bagaimana caranya. Itulah yang dimaksud dengan Al ilmu fauqa-l amali. Namun
dalam berpengetahuan, kita harus mengedepankan akhlak dan adab kita dalam
mencapainya. Itulah yang dimaksud dengan Al adabu fauqa-l ilmi.
adab itu diatas ilmu, dan ilu itu diatas segala pekerjaan. Yang dimaksud dari
perkataan diatas adalah,bagaimana kita mau beramal kalau kita tidak tau
bagaimana caranya. Itulah yang dimaksud dengan Al ilmu fauqa-l amali. Namun
dalam berpengetahuan, kita harus mengedepankan akhlak dan adab kita dalam
mencapainya. Itulah yang dimaksud dengan Al adabu fauqa-l ilmi.
Inilah yang sering dilupakan oleh banyak orang,
yaitu tentang adab. Mungkin ini remeh, namun sangat berakibat fatal bagi
seseorang. Prof Naquib Al-attas menyebutkan, bahwasanya mundurnya suatu umat
dikarenakan hilangnya adab, loss of adab.
yaitu tentang adab. Mungkin ini remeh, namun sangat berakibat fatal bagi
seseorang. Prof Naquib Al-attas menyebutkan, bahwasanya mundurnya suatu umat
dikarenakan hilangnya adab, loss of adab.
Dan semoga kita dapat memperbaiki adab kita dan
semoga kita menjadimanusia yang beradab dan bertaqwa.
semoga kita menjadimanusia yang beradab dan bertaqwa.
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.