jembatan kota

Yogyakarta: Jembatan Kota Sebagai Alternatif Ruang Publik


Kota yang baik adalah kota yang mampu membuat warganya dengan senang hati keluar menikmati berbagai tempat ruang kota. Meskipun akhir-akhir ini terasa semakin ramai dipadati oleh kendaraan bermotor, Jogja merupakan kota yang terbilang nyaman untuk berjalan-jalan sekaligus bersantai di tempat terbuka yang ada di sudut-sudut kota. Dari sekian banyak tempat yang disinggahi untuk berkumpul dan bersantai seperti halnya alun-alun atau di depan kantor pos lama di titik nol, ternyata tempat-tempat seperti jembatan merupakan salah satu tempat yang juga sering ditempati sebagian warga. Meskipun dirancang untuk menopang kendaraan yang lewat, kecenderungan sekelompok orang khususnya muda-mudi yang memanfaatkan sebagai tempat nongkrong menunjukkan bahwa jembatan memiliki potensi ruang terbuka publik seperti halnya area titik nol dan alun-alun.
Salah satu jembatan yang sering ditempati
adalah Jembatan Gondolayu yang membentang di atas permukiman Kampung Code Romo Mangun,
jembatan Kleringan di sebelah timur Stasiun Tugu yang baru dibuka beberapa
waktu lalu. Dan jika disusur ke utara lagi sepanjang kali code, ada jembatan
yang menghubungkan jalan kaliurang dengan jalan monjali lokasinya tepat di
sebelah utara Teknik UGM. Jembatan ini pun sering diramaikan oleh muda-mudi di
waktu sore dan malam hari.

lokasi jembatan kleringan dan gondolayu yang melintasi kali code (merah).

Jembatan disamping fungsinya
sebagai penghubung dan pengurai arus lalu lintas ternyata telah memberikan
alternatif tempat berkumpul di tengah kebutuhan ruang terbuka publik yang
semakin berkurang. Di tengah kondisi dimana bahu jalan dan trotoar telah
berfungsi ganda sebagai tempat parkir motor, mobil dan pedagang kaki lima,
mungkin hanya sepenggal bahu jembatan ini yang menjadi ruang ‘bersih’ dengan
pemandangan lapang yang strategis untuk berhenti dan bersantai.. Ruang jembatan
memberi kesempatan untuk mengembalikan ruang jalan yang hakekatnya berfungsi
sebagai ruang interaksi sosial seperti: janjian bertemu, berbincang-bincang,
berfoto, hingga menjadi ajang tempat sebagian orang menunjukkan identitas
kelompoknya. Meskipun sepenggal dari bagian jalan namun aktifitas di atas
jembatan memberikan suasana interaksi kehidupan ruang luar kota yang hidup.
jalur kereta api di atas jembatan menjadi atraksi tersendiri di jembatan kleringan

Dari fenomena yang terjadi di
atas, setidaknya ada beberapa faktor yang membuat orang bersantai di atas
jembatan tersebut. Diantaranya  pertama; adanya
faktor kelapangan. Lapang dalam arti kelegaan ruang luar yang membebaskan
pandangan orang ke segala arah ketika berada di atas jembatan. Seperti yang
kita lihat jembatan adalah sedikit dari penggal koridor jalan yang absen dari
deretan padatnya bangunan yang membatasi pandangan. Kedua; faktor ukuran ruang
jalan. Lebar ruang jalan jembatan sepertinya menjadi pertimbangan orang untuk
berhenti. Pengunjung mencari space
yang relatif aman dari keramaian pengguna jalan lainnya, karena sebagian besar
yang bersantai adalah pengguna sepeda motor yang memarkirkan kendaraanya di bahu
jalan jembatan. Ketiga adalah atraksi, yakni obyek hal yang menarik perhatian. Bersantai
sambil melihat orang berlalu-lalang adalah syarat tersendiri sebuah ruang terbuka
publik yang baik dan merupakan salah satu daya tarik yang dapat dilihat orang di
jembatan. Obyek menarik lainnya adalah ketika kita melepas pandangan ke bawah
jembatan diantaranya: permukiman dengan arsitektur khas di sepanjang kali yang
berundak-undak mengikuti kontur lembah, dilengkapi jalan kampung yang memanjang
menyisir tepian kali menarik untuk dilihat. Di Jembatan Kleringan orang pun bisa
melihat kereta api sesekali melintasi jembatan baja yang posisinya sejajar agak
tinggi. Disamping obyek daya tarik tersebut mungkin kita masih ingat Jembatan
Gondolayu menjadi spot keramaian untuk melihat erupsi Merapi di malam hari bahkan ketika
banjir lahar dingin yang melewati kali code. Meskipun yang terakhir tidak
dianjurkan demi keamanan pengguna jembatan, namun pendek kata jembatan menjadi
media warga untuk berkumpul menikmati kota.
suasana malam di jembatan gondolayu

Dengan potensi tersebut sebuah
jembatan kota pun layak memiliki performa yang khas seperti ruang publik
lainnya. Salah satu cara untuk meningkatkan performa sebuat jembatan adalah dengan
memberi karakter arsitektur jembatan yang kuat dan ikonik. Bukan sekedar standar
pagar beton melengkung-lengkung yang membuat tampilan satu jembatan dengan jembatan di
tempat lainnya terlihat mirip. Karakter desain jembatan yang ikonik akan
memperindah citra visual koridor ruang kota sekaligus membuat kawasan lokal dimana
jembatan tersebut berada semakin bermakna. Efek positif yang lebih luas pada
akhirnya adalah mampu mengundang warga bahkan wisatawan untuk bersantai dan beraktifitas
di sekitarnya. Sehingga turut mempromosikan kampung-kampung bawah jembatan yang
bisa menjadi spot istimewa dengan jembatan sebagai entry point.
Oleh karena itu keberadaan
jembatan kota mungkin tidak lagi dianggap sebagai bangunan fungsional teknis
semata, karena kelebihannya sebagai alternatif ruang publik menjadi elemen
penting yang dapat memberikan dampak meningkatnya interaksi sosial ruang luar
yang merupakan ciri dari kota yang baik.

Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


To Top