Sufyan Ats-Tsauri berkata: Aku masuk menemui Ash-Shadiq as
dan berkata kepada: Berilah wasiat kepada
saya untuk kusimpan sepeninggal anda. Beliau as menjawab: Engkau akan memeliharaannya, wahai Sufyan?.
Aku menjawab: Tentu saja, wahai anak
puteri rasulullah. Beliau lalu berkata: Wahai
Sufyan, seorang pendusta tidak menemukan
akhir dustanya. Seorang pendengki tidak akan merasa tenang hati. Seorang
pembosan tidak akan memperoleh persaudaraan. Seorang yang sombong tidak akan
mempunyai sahabat dekat. Seorang yang buruk perangai tidak akan bisa berdaulat
atas orang lain.
dan berkata kepada: Berilah wasiat kepada
saya untuk kusimpan sepeninggal anda. Beliau as menjawab: Engkau akan memeliharaannya, wahai Sufyan?.
Aku menjawab: Tentu saja, wahai anak
puteri rasulullah. Beliau lalu berkata: Wahai
Sufyan, seorang pendusta tidak menemukan
akhir dustanya. Seorang pendengki tidak akan merasa tenang hati. Seorang
pembosan tidak akan memperoleh persaudaraan. Seorang yang sombong tidak akan
mempunyai sahabat dekat. Seorang yang buruk perangai tidak akan bisa berdaulat
atas orang lain.
Kemudian beliau as diam. Aku berkata lagi: Wahai anak puteri rasulullah, tambahlah
untukku. Maka beliau lalu berkata:
Wahai Sufyan, percayailah Allah, nescaya engkau menjadi orang yang arif.
Puaslah dengan apa yang dibagikanNya untukmu, nescaya engkau menjadi orang yang
kaya. Sertai orang banyak sebagaimana mereka mnyertaimu, nescaya imanmu
bertambah dan janganlah engkau bersahabat dengan seorang pendosa, sebab dia
akan mengajarkan dosa-dosanya kepadamu. Bermusyawarahlah dengan orang-orang
yang takut kepada Allah Azza wa Jalla.
untukku. Maka beliau lalu berkata:
Wahai Sufyan, percayailah Allah, nescaya engkau menjadi orang yang arif.
Puaslah dengan apa yang dibagikanNya untukmu, nescaya engkau menjadi orang yang
kaya. Sertai orang banyak sebagaimana mereka mnyertaimu, nescaya imanmu
bertambah dan janganlah engkau bersahabat dengan seorang pendosa, sebab dia
akan mengajarkan dosa-dosanya kepadamu. Bermusyawarahlah dengan orang-orang
yang takut kepada Allah Azza wa Jalla.
Kemudian beliau as berdiam diri. Aku berkata lagi: Wahai anak puteri rasulullah, tambahlah
untukku. Maka beliau as lalu berkata lagi: Wahai Sufyan, barangsiapa yang menghendaki keperkasaan tanpa harus
mempunyai kekuasaan, kebanyakan tanpa harus mempunyai teman-teman dan keseganan
orang tanpa harus memiliki harta maka hendaklah dia berpindah dari kehinaan maksiat kepada Allah
menuju kemuliaan taat kepadaNya.
untukku. Maka beliau as lalu berkata lagi: Wahai Sufyan, barangsiapa yang menghendaki keperkasaan tanpa harus
mempunyai kekuasaan, kebanyakan tanpa harus mempunyai teman-teman dan keseganan
orang tanpa harus memiliki harta maka hendaklah dia berpindah dari kehinaan maksiat kepada Allah
menuju kemuliaan taat kepadaNya.
Kemudian beliau as berdiam diri. Aku berkata lagi: Wahai anak puteri rasulullah, tambahlah
untukku. Maka beliaupun berkata lagi: Wahai
Sufyan, ayahku as telah mendidikku dengan tiga hal dan melarangku dari tiga
hal.Adapun tiga hal yang dididikkannya kepadaku itu, bahwasanya beliau telah
berkata kepadaku: Wahai anakku, barang siapa yang bersahabat dengan pelaku
keburukan, nescaya dia tidak akan selamat, barangsiapa yang tidak mengendalikan
kata-katanya, nescaya dia akan menyesal dan barangsiapa yang memasuki
pintu-pintu keburukan, nescayaakan dituduh. Aku berkata: Lantas, apa ketiga hal yang anda dilarang
oleh ayah anda as itu?. Beliau as
menjawab: Beliau melarangku bersahabat
dengan seorang yang suka mendengki
nikmat (yang diterima orang lain), yang suka mengomel jika kena musibah atau
orang yang suka membicarakan kejelekan orang lain.
untukku. Maka beliaupun berkata lagi: Wahai
Sufyan, ayahku as telah mendidikku dengan tiga hal dan melarangku dari tiga
hal.Adapun tiga hal yang dididikkannya kepadaku itu, bahwasanya beliau telah
berkata kepadaku: Wahai anakku, barang siapa yang bersahabat dengan pelaku
keburukan, nescaya dia tidak akan selamat, barangsiapa yang tidak mengendalikan
kata-katanya, nescaya dia akan menyesal dan barangsiapa yang memasuki
pintu-pintu keburukan, nescayaakan dituduh. Aku berkata: Lantas, apa ketiga hal yang anda dilarang
oleh ayah anda as itu?. Beliau as
menjawab: Beliau melarangku bersahabat
dengan seorang yang suka mendengki
nikmat (yang diterima orang lain), yang suka mengomel jika kena musibah atau
orang yang suka membicarakan kejelekan orang lain.
Beliau as juga mengatakan: Enam hal yang tidak akan terdapat
pada seorang mukmin: menyukarkan orang, sikap kasar (kikir), dengki,
keras kepala, dusta dan melanggar hak orang lain.
pada seorang mukmin: menyukarkan orang, sikap kasar (kikir), dengki,
keras kepala, dusta dan melanggar hak orang lain.
Wallahu ‘alam.
Tokoh-tokoh terkemuka ahlul bait nabi
Ali Muhammad Ali
Pustaka Jiwa Sdn. Bhd.
Kuala Lumpur, 1997
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.