Fiqih

Terlambat Sahur, Bolehkah Niat Puasa Asyura Pagi Hari?


niat puasa asyura pagi hari

Puasa asyura memiliki keutamaan luar biasa. Yakni bisa
menghapus dosa setahun sebelumnya. Bagaimana jika terlambat sahur, bolehkah
niat puasa asyura pada pagi hari?

Seperti diketahui, puasa asyura adalah puasa sunnah yang
sangat dianjurkan (sunnah muakkadah). Bahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam sangat mengutamakan puasa ini.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ – رضى الله عنهما – قَالَ
مَا رَأَيْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ
فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ ، إِلاَّ هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا
الشَّهْرَ . يَعْنِى شَهْرَ رَمَضَانَ

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu ia berkata, saya
tidak pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memperhatikan puasa
satu hari yang diutamakannya atas yang lainnya selain hari ini, hari asyura dan
bulan Ramadhan.
(HR. Bukhari)

Puasa asyura juga memiliki fadhilah yang luar biasa. Yakni
bisa menghapus dosa setahun sebelumnya. Sebagaimana sabda beliau ketika ditanya
mengenai puasa ini.

سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ
يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

Rasulullah ditanya tentang puasa asyura, beliau
menjawab, “dapat menghapus dosa setahun sebelumnya.”
(HR. Muslim)

Yang menjadi pertanyaan, kadang seseorang terlambat
bangun. Akhirnya ia tidak sahur dan juga tidak niat puasa asyura di malam hari.
Atau seseorang baru ingat tanggal 10 Muharram di pagi hari. Bolehkah niat puasa
asyura di pagi hari?

Para ulama menjelaskan, niat puasa sunnah boleh dilakukan
di pagi hari. Hal ini berdasarkan hadits bahwa Rasulullah pernah melakukannya.

عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ قَالَتْ
دَخَلَ عَلَىَّ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- ذَاتَ يَوْمٍ فَقَالَ هَلْ
عِنْدَكُمْ شَىْءٌ. فَقُلْنَا لاَ. قَالَ فَإِنِّى إِذًا صَائِمٌ. ثُمَّ أَتَانَا
يَوْمًا آخَرَ فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ أُهْدِىَ لَنَا حَيْسٌ. فَقَالَ
أَرِينِيهِ فَلَقَدْ أَصْبَحْتُ صَائِمًا . فَأَكَلَ

Dari Aisyah Ummul Mukminin, ia berkata, “Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menemuiku pada suatu hari lantas beliau
bertanya, “Apakah kalian memiliki sesuatu untuk dimakan?” Kami pun menjawab,
“Tidak ada.” Beliau pun bersabda, “Kalau begitu saya puasa.” Kemudian di hari
lain beliau menemui kami, lalu kami katakan pada beliau, “Kami baru saja
dihadiahkan hays (jenis makanan berisi campuran kurman, samin dan tepung).”
Lantas beliau bersabda, “Berikan makanan tersebut padaku, padahal tadi pagi aku
sudah berniat puasa.” Lalu beliau menyantap makanan tersebut.
(HR. Muslim)

Penjelasan lengkap tentang puasa Asyura mulai dari
keutamaan, tata cara dan niatnya bisa dibaca di artikel Niat Puasa Asyura.
Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Tarbawia.com]


Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Comments

Paling Populer

To Top