Uncategorized

Tanpa pernah diberitahu apakah dia seorang baik-baik dan jujur

 
Dr. Alija Ali Izetbegovic, mantan presiden Republik Muslim Bosnia-Herzegovina, secara tajam pernah mengkritik sifat-sifat
pendidikan modern yang terlalu intelektual dan kurang manusiawi. Beliau menulis,
sbb: 
“Pendidikan sekolah di dunia beradab terlalu bersifat intelektual dan kurang
manusiawi. Jika kita memakai istilah yang biasa, kita dapat mengatakan
pendidikan sekolah terlalu teknologis dan tidak cukup klasik. Saat ini
sangatlah mungkin membayangkan seorang anak muda yang telah lulus dari semua
jenjang pendidikan, sejak sekolah dasar sampai perguruan tinggi, tanpa pernah
diberitahu apakah dia seorang baik-baik dan jujur. Pertama dia belajar
bagaimana menulis dan menghafal, kemudian belajar fisika, kimia, etnologi,
geografi, teori-teori politik, sosiologi, dan ilmu-ilmu lain. Dia mengumpulkan
sejumlah besar fakta, atau paling jauh belajar bagaimana berpikir. Tetapi dia
tak tercerahkan. Kita semakin jarang mendengar tentang sejarah, seni, sastra,
etika, dan hukum … Pendidikan jenis ini menyiapkan seorang anggota masyarakat,
dan semua aspeknya ditentukan oleh ukuran ini. Pendidikan ini diarahkan kepada
tujuan yang pasti dan tertarik untuk menguasai alam, dunia luar. Pendidikan
klasik, sebaliknya, bermula dan berakhir pada manusia … Dilemanya: pendidikan
teknologis dan pendidikan klasik adalah masalah ideologis, bukan masalah
teknis. Sebuah filsafat berada di balik keduanya … pendidikan bersifat
fungsional, yaitu melayani sistem; kecenderungan ini sudah sangat meluas, meski
ada berbagai pernyataan indah mengenai “banyak sisi dari kemajuan kepribadian
manusia”, “tentang sifat manusiawi pendidikan”, dan lain-lain … [Tentu, sekolah
tinggi dewasa ini disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan sistem industrial …
Kedudukan tinggi yang dinikmati oleh matematika dan ilmu murni maupun terapan
mencerminkan kebutuhan-kebutuhan teknostruktur … Sedang penghargaan yang kurang
terhadap seni dan ilmu-ilmu kemanusiaan memperlihatkan bahwa mereka kurang
penting … Sekolah teknik dan bisnis sangat dihargai karena sifat kegunaannya.
Sistem industrial telah sangat mendorong perkembangan pendidikan. Kita bisa
saja mendukung hal ini. Tetapi jika kecenderungan-kecenderungan itu tak
diperhatikan dan dilawan, sistem pendidikan ini hanya akan menstimulasi aspek
emosional yang paling-paling hanya memenuhi kebutuhan sendiri dan yang terburuk
adalah tak ada lagi pertanyaan mengenai tujuan-tujuan pendidikan]. Tetapi apa
sifat pendidikan secara umum? Sifat itu adalah selektivitas ketat yang
menyebabkan persaingan yang destruktif, sebuah bahasa “spesialistis” semu yang
dikembangkan oleh hampir semua disiplin ilmu; dan aristektur fungsional
bangunan-bangunan sekolah yang disesuaikan hanya terhadap standar kegunaan dan
kesehatan. Hal itu dikarenakan sekolah melayani birokrasi penguasa atau sistem
industrial yang ada; mempersiapkan ahli yang akan melayani dan selanjutnya
mengembangkan kedua mekanisme tersebut. Imbauan-imbauan mengenai
sekolah-sekolah humaniora, yang terdengar sayup-sayup disana-sini, tetap
tinggal kata-kata muluk sampai saat ini.”
(*) dikutip dari buku Membangun Jalan Tengah, hal. 76-79; penerbit Mizan, Bandung. Komentar yang berada di tengah
paragraf, yang ditandai dengan kurung siku, adalah kutipan Izetbegovic dari The
New Industrial State,
hal. 339-341, karya J.K. Galbraith, seorang ahli
teori ekonomi terkenal dan satu-satunya pengamat terbaik mengenai sistem
industrial.
 
Comments
To Top