SISTEM PENCATATAN
AKUNTANSI SINGLE ENTRY DAN DOUBLE ENTRY
Terdapat beberapa macam sistem
pencatatan dalam akuntansi pemerintah daerah, antara lain single entry dan double entry.
SINGLE ENTRY
Sistem pencatatan single entry sering disebut juga dengan
sistem tata buku tunggal atau tata buku.
Dalam sistem ini, pencatatan
transaksi ekonomi dilakukan dengan mencatatnya satu kali atau secara tunggal.
Transaksi yang berakibat
bertambahnya kas akan dicatat pada sisi penerimaan dan transaksi yang berakibat
berkurangnya kas akan dicatat pada sisi pengeluaran.
BUKU PENGELUARAN
Tahun Anggaran : 2016
Uraian : Belanja pakaian dinas dan
atributnya
No urut |
Tanggal |
No Buku Kas |
Uraian |
Penerimaan Rp |
Pengeluaran Rp |
1 |
01/10/16 |
3 |
Diterima |
||
Tanggal 20/9/16 |
|||||
No 10235/8 |
1.500.000 |
||||
2 |
17/10/16 |
28 |
Dibayar kuitansi |
1.250.000 |
|
Jumlah sampai bulan Oktober 2016 |
1.500.000 |
1.250.000 |
|||
Sisa 31 |
250.000 |
Contoh : Pemerintah daerah
menerima Surat Ketetapan pajak (SKP) daerah sebesar Rp 1.500.000. Bendahara
Satuan kerja Perangkat Daerah (SKPD) akan mencatat pada sisi penerimaan sebesar
jumlah tersebut.
Pada transaksi kedua, bendahara
pengeluaran membayar kuitansi untuk suatu mata anggaran pengeluaran berupa
belanja perlengkapan kantor sebesar Rp 1.250.000. Transaksi ini dicatat pada
sisi pengeluaran.
Dari pencatatan tersebut didapat
jumlah saldo bulan tersebut sebesar Rp 250.000, berasal dari penerimaan Rp
1.500.000 dikurangi pengeluaran Rp 1.250.000.
Sistem pencatatan single entry atau tata buku ini memiliki
kelebihan yaitu sederhana dan mdah dipahami. Namun sistem ini memiliki
kelemahan antara lain tidak bagus untuk pelaporan (kurang memudahkan penyusunan
laporan), sulit untuk menemukan kesalahan pembukuan yang terjadi dan sulit
dikontrol.
DOUBLE ENTRY
Sistem pencatatan double entry sering disebut juga dengan
sistem tata buku berpasangan. Menurut sistem ini, pada dasarnya suatu transaksi
ekonomi akan dicatat dua kali. Pencatatan dengan sistem ini disebut menjurnal.
Dalam pencatatan tersebut, sisi debit berada di sebelah kiri sedangkan sisi
kredit berada di sebelah kanan.
Setiap pencatatan harus menjaga keseimbangan
persamaan dasar akuntansi. Persamaan dasar akuntansi merupakan alat bantu untuk
memahami sistem pencatatan ini. Pencatatan dasar akuntansi tersebut berbentuk
sebagai berikut.
AKTIVA + BELANJA = UTANG + EKUITAS DANA + PENDAPATAN
Transaksi yang berakibat
bertambahnya aktiva akan dicatat pada sisi Debet sedangkan yang berakibat
berkurangnya aktiva akan dicatat pada sisi Kredit. Hal yang sama dilakukan
untuk mencatat belanja.
Hal yang sebaliknya dilakukan
untuk utang, ekuitas dana, dan pendapatan. Apabila suatu transaksi
mengakibatkan bertambahnya utang, maka pencatatan akan dilakukan pada sisi
kredit, sedangkan jika mengakibatkan berkurangnya utang maka pencatatan
dilakukan pada sisi debet. Hal serupa dilakukan untuk ekuitas dana dan
pendapatan.
Cara melakukan pencatatan sistem
double entry atau menjurnal dalah dengan mencatat sisi debit di sisi kiri dan
mencatat sisi kredit di sisi kanan. Berdasar contoh transaksi di atas jurnalnya
akan tampak sebagai berikut.
Pemerintah Kabupaten
Bogor
Tanggal |
Kode Rekening |
Uraian |
Ref |
Debit Rp |
Kredit Rp |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
01/10/16 |
Kas |
1.500.000 |
|||
|
1.500.000 |
||||
17/10/16 |
Belanja perlengkapan kantor |
1.250.000 |
|||
Kas |
1.250.000 |
||||
