month 1

Scheduled Feeding vs Free Feeding: Mana yang lebih baik terhadap berat badan kucing?

 By : Yeyen Agustianingsi

Memberi
makan pada kucing adalah hal yang “tricky” kita perlu memperhatikan kandungan
nutrisi dan metode pemberian makan agar kucing kesayangan kita selalu sehat dan
memiliki berat badan yang ideal. Pet mates, metode
pemberian makan ternyata dapat berpengaruh terhadap berat badan kucing loh!

Kucing yang
hidup dialam bebas secara alami mencari makan dengan berburu selama 24 jam dan
frekuensi makan yang dapat mencapai 20 kali per hari (Bowen. 2018). Sedangkan,
kucing rumahan cenderung mengikuti rutinitas pemiliknya dan mencoba beradaptasi
dengan metode makan yang diberikan.  

Sumber : Otosia.com

Beberapa
pemilik kucing memberi makanan dengan bebas dan beberapa lainnya memberi makan dengan jadwal yang
teratur atau paduan antara keduanya. Pet mates lebih memilih yang mana
nih?


Scheduled
Feeding

Metode pemberian
makan kucing dengan pola pemberian pada waktu yang sama setiap harinya.

     Seperti
halnya manusia, kucing memiliki anatomi perut yang sederhana. Oleh karena itu,
ketika perut terisi makanan, perut akan kosong dalam 8-10 jam. Perut yang kosong
mulai mengirim sinyal ke otak untuk merangsang respon lapar. Oleh karena itu,
setidaknya dua kali makan per hari dengan jarak sekitar 12 jam adalah yang
terbaik untuk kucing Anda. Jika lebih dari 12 jam berlalu di antara waktu
makan, perut dapat mengalami
hyperacidity dan menyebabkan mual pada
kucing (Llera at all. 2021).

       

Scheduled
Feeding: terhadap berat badan kucing
  

Metode pemberian makan yang terjadwal memungkinkan Anda memantau kebiasaan
makan kucing, berapa banyak dan kapan waktu kucing makan sehingga aman bagi
kesehatan dan berat badan kucing. Selain itu, metode ini memudahkan untuk
mengetahui jika kucing mengalami perubahan nafsu makan.

Metode
ini menjadi pilihan yang tepat jika Anda memiliki lebih dari satu kucing,
karena dapat membantu menghindari sifat dominan salah satu kucing terhadap
kucing lainnya sehingga semua kucing mendapatkan makanan yang cukup. 

Free
Feeding

    Pemberian
makan dengan bebas adalah metode pemberian dengan mengisi mangkuk kucing,
meninggalkannya dan tidak membiarkan mangkuk kucing kosong, sehingga
memungkinkan kucing makan sebanyak yang dia inginkan kapan saja. 


Free Feeding:
terhadap berat badan kucing

Metode
ini tidak disarankan karena tidak dapat menentukan berapa banyak makanan yang
dimakan dalam satu waktu, dan tidak dapat mengetahui jika terjadi perubahan
nafsu makan pada kucing.

Free
Feeding
sering
dikaitkan dengan makan berlebihan hingga dapat menyebabkan obesitas pada
kucing. Hubungan antara pemberian makan yang bebas dan penambahan berat badan
mungkin disebabkan oleh ketersediaan makanan padat kalori secara terus-menerus.

Jika
Anda memiliki lebih dari satu kucing, maka metode pemberian makan ini
berpotensi mengakibatkan stress pada kucing karena meningkatnya persaingan
untuk mendapatkan makanan hingga berdampak pada skor kondisi tubuh kucing yang
akan lebih tinggi.


Pertimbangan lain dalam metode makan untuk kucing 

Walaupun
penerapan metode Free Feeding tidak direkomendasikan karena dapat
berpeluang menyebabkan obesitas.  Pertimbangan
lain yang dapat diterapkan dalam metode Free Feeding untuk mengurangi
resiko tersebut adalah menggunakan activity feeder atau yang disebut
pengumpan aktivitas saat memberi makan kucing. 

Dengan
penggunaan activity feeder, Anda dapat mengontrol seberapa banyak dan seberapa
sering kucing makan. Cara ini membuat kucing mengonsumsi makanannya cukup
lambat sehingga memungkinkan mereka kenyang dengan tidak mengonsumsi makanan
secara berlebihan. Selain itu, Penggunaan activity feeder dapat membantu
memberikan stimulasi mental karena dapat memberikan pengalaman makan yang lebih
alami untuk kucing sehingga mengurangi stres dan frustrasi (Bowen. 2018).


Kenapa perlu mengatur
metode makan untuk kucing?

Setelah
memahami kedua metode pemberian makan diatas, terlihat bahwa metode pemberian
makan dapat berpengaruh dalam menjaga berat badan kucing tetap ideal dan sehat.
Pemberian makan yang tidak sesuai dapat menyebabkan kelebihan berat badan
hingga obesitas, jika kucing sudah mengalami kelebihan berat badan, maka resiko
terserang penyakit semakin besar, seperti risiko diabetes, resiko penyakit
ginjal, penyakit jantung, masalah saluran kemih, gangguan kesehatan kulit, dan sakit persendian.

Metode yang
direkomendasikan untuk pemberian makan pada kucing adalah metode Scheduled
Feeding.
Namun, tidak semua pemilik kucing memiliki rutinitas yang teratur
sehingga alternatif yang dapat dipilih yaitu penerapan metode Free Feeding
dengan menggunakan activity feeder. 

Hal yang terpenting adalah pastikan
asupan nutrisi kucing tercukupi dan selalu lakukan manajemen yang baik terhadap
berat badan kucing. Saat membuat keputusan, pertimbangkan
jadwal Anda sendiri, usia dan kesehatan kucing, serta berapa banyak kucing yang
menjadi tanggung jawab Anda. Konsultasi pada dokter hewan akan sangat membantu
dalam menjaga Kesehatan dan keberlangsungan hidup kucing Anda.

Referensi :

[1] Delgado,
M. and Dantas, L.M., 2020. Feeding Cats for Optimal Mental and Behavioral
Well-Being. Veterinary Clinics: Small Animal Practice, 50(5), pp.939-953.

[2] Harper,
E.J., Stack, D.M., Watson, T.D.G. and Moxham, G., 2001. Effects of feeding
regimens on bodyweight, composition and condition score in cats following
ovariohysterectomy. Journal of Small Animal Practice, 42(9), pp.433-438.

[3] Llera.
Ryan, Robin Downing. Feeding Times and Frequency for Your Cat. Diakses pada:

[4] https://vcahospitals.com/know-your-pet/feeding-times-and-frequency-for-cats

[5] Murphy
Kara. 2018. Meal Feeding vs. Free Feeding Cats: What’s Best?. Diakses pada: https://www.hillspet.com/cat-care/nutrition-feeding/how-to-feed-a-cat

 


Comments

Paling Populer

To Top