filsafat dari buku karangan Jan Hendrik Rapar
berbicara tentang apa saja. Sedangkan ilmu hanya mengacu pada satu objek
tertentu.
Filsafat adalah penyelidikan tentang sebab-sebab dan asas-asas yang paling
akhir dari segala sesuatu yang ada.
– murid Plato:
adalah ilmu yang senantiasa berupaya mencari prinsip-prinsip dan
penyebab-penyebab dari realialitas yang ada. Filsafat adalah ilmu pengetahuan
yang berusaha mempelajari “peri ada selaku peri ada” (being as being) atau
“peri ada sebagaimana adanya” (being as such).
Descartes – fisuf Prancis:
adalah himpunan dari segala pengetahuan yang pangkal penyelidikannya adalah
mengenai Tuhan, alam, dan manusia.
James – fisuf Amerika:
adalah suatu upaya yang luar biasa hebat untuk berpikir yang jelas dan terang.
Beerling:
“memajukan pertanyaan tentang kenyataan seluruhnya tentang hakikat, asas,
prinsip dari kenyataan”. Filsafat adalah suatu usaha untuk mencapai radix, atau akar kenyataan dunia wujud, juga akar pengetahuan tentang diri sendiri.
filsafat dari buku karangan Dr. Darsono Prawiroegoro
adalah berpikir mendalam tentang data indrawi dan pengambilan keputusan yang memihak kepada yang lemah.
hanya mungkin dirasakan dan dialami oleh makhluk yang berperasaan dan berakal
budi. Manusia adalah makhluk yang takjub. Objek ketakjuban adalah segala sesuatu yang ada dan yang dapat
diamati
filsafat lahir, berbagai mitos dan mite (dongeng dan takhayul) menjelaskan
tentang asal mula dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam semesta serta
sifat-sifat peristiwa itu. Manusia tidak puas dengan penjelasan itu. manusia
terus menerus mencari penjelasan dan keterangan yang lebih pasti itu
lambat-lambat mulai berpikir secara rasional. Akibatnya, akal budi semakin
berperan. Mitos dan mite tersisih, filsafat lahir.
manusia telah melahirkan pertanyaan, dan ketidakpuasan manusia membuat
pertanyaan-pertanyaan yang tak kunjung habis. Pertanyaanlah yang membuat
manusia melakukan pengamatan, penelitian dan penyelidikan.
yang diajukan untuk memperoleh kejelasan dan keterangan yang pasti pada
hakikatnya merupakan suatu pernyataan tentang adanya keraguan di pihak manusia
yang bertanya.
menemuan radix (akar) seluruh
kenyataan. Hanya apabila akar suatu permasalahan dapat ditemukan, permasalahan
itu dapat dimengerti sebagaimana mestinya. Berpikir radikal tidak berarti
hendak mengubah, membuang, atau menjungkirbalikkan segala sesuatu, melainkan
dalam arti yang sebenarnya, yaitu berpikir secara mendalam, untuk mencapai akar
persoalan.
memandang seluruhan realitas, filsafat berusaha mencari asas yang paling hakiki dari keseluruhan realitas. Mencari asas
pertama berarti juga berupaya menemukan sesuatu yang menjadi esensi realitas.
memburu kebenaran itu berarti demi kebenaran itu sendiri, dan kebenaran yang
diburu adalah kebenaran yang lebih meyakinkan serta lebih pasti.
menghilangkan keraguan. Upaya mendapatkan kejelasan dan penjelasan mengenai
seluruh realitas. Usaha keras demi meraih kejelasan intelektual (Geisler dan
Feinberg).
berpikir logis, sistematis, dan kritis. Berpikir logis berarti upaya menarik kesimpulan dan mengambil keputusan
yang tepat dan benar dari premis-premis yang digunakan. Pemikiran sistematis
adalah rangkaian pemikiran yang berhubungan satu sama lain atau saling
berkaitan secara logis. Berpikir kritis berarti upaya untuk terus menerus
mengevaluasi argumen-argumen yang mengklain diri benar.
tembok-tembok tradisi (dongeng dan takhayul) yang begitu sakral dan selama itu
tak boleh diganggu-gugat
manusia dari “penjara” yang hendak mempersempit ruang gerak akal budi manusia.
Filsafat membebaskan manusia dari cara
berpikir mistis dan mitis dengan membimbing manusia untuk berpikir secara
rasional.
Filsafat membebaskan manusia dari cara
berpikir yang picik dan dangkal dengan membimbing manusia untuk berpikir luas
dan lebih mendalam (radikal).
Filsafat membebaskan manusia dari cara
berpikir tidak teratur dan tidak jernih dengan membimbing manusia berpikir
sistematis dan logis.
Filsafat membebaskan manusia dari cara
berpikir yang tak utuh dan fragmentaris dengan membimbing manusia untuk
berpikir secara integral dan koheren.
Sebagai pedoman untuk berpikir,
bersikap, dan bertindak secara sadar dalam menghadapi berbagai gejala–peristiwa
yang timbul dalam alam dan masyarakat. Untuk berfilsafat, orang harus
mengetahui dan memahami ajarannya secara ilmu – mempelajari aliran-aliran
filsafat. Berfilsafat berarti bersikap dan bertindak kritis, mencari sebab,
mencari isi, mencari hakikat dari gejala–peristiwa alam dan masyarakat, bukan
bersikap dan bertindak secara tradisi, kebiasaan, adat-istiadat dan naluri.
(Darsono)
Filsafat berguna sebagai penghubung
antardisiplin ilmu. Selain itu, filsafat juga sanggup memeriksa, mengevaluasi,
mengoreksi, dan lebih menyempurnakan prinsip-prinsip dan asas-asas yang
melandasi berbagai ilmu pengetahuan. Dalam kehidupan praktis, filsafat
menggiring manusia ke pengertian yang terang dan pemahaman yang jelas. Kemudian
menuntun manusia ke tindakan dan perbuatan yang konkret berdasarkan pengertian
yang terang dan pemahaman yang jelas. (Jan Hendrik Rapar)
Sumber:
Jan Hendrik Rapar, 1996, Pengantar Filsafat, Yogyakarta: Kanisius
Darsono Prawironegoro, 2010, Filsafat Ilmu, Jakarta: Nusantara Consulting
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.