Aqidatul Awam Sunda |
Aqidatul Awam Sunda
Kitab ini di susun oleh Syeikh Sayyid Ahmad Al Marzuqi Al Maliki Al Hasani yang berisikan ajaran-ajaran atau dasar-dasar ilmu tauhid atau Aqoidul Iman. jumlah syair atau nadzhomanya ada 57 bait tentang sifat-sifat wajib, mustahil dan jaiz bagi Allah, sifat wajib, mustahil dan jaiz bagi Para Rasul, penuturan nama-nama Para Nabi dan Para Rasul, nama-nama Para Malaikat dan juga tugas-tugasnya.
Sejarah Penyusunan Kitab Aqidatul Awam
Berikut kisah awal penyususnan kitab Aqidatul Awam yang di sampaikan oleh Syaikh Nawawi Al-Bantani
“Alkisah, dalam kitab Nurudh Dhalam, dikatakan: sesungguhnya pengarang Nadham bermimpi bertemu Rasulullah bersama para sahabatnya mengelilingi beliau, di akhir malam jumat pada awal bulan Rajab hari ketujuh tahun 1258 H”.
Rasulullah SAW berkata: “Bacalah nadham tentang tauhid, barang siapa yang menghafalnya maka akan masuk surga dan memperoleh tujuan yang baik yang sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah”.
sang pengarang nadham menjawab: nadham apa itu, wahai Rasulullah SAW?
فقال الأصحاب له: اسمع من رسول اللّه ما يقول
Para sahabat nabi berkata kepada sang pengarang nadham: “Dengarkanlah apa yang hendak disampaikan oleh Rasulullah SAW “.
“Kemudian kanjeng Nabi berkata: ucapkanlah أبدأ باسم الله و الرحمن
Kemudian sang pengarang berucap: أبدأ باسم الله و الرحمن
Hingga akhir bait, yaitu: وصحف الخليل والكليم # فيها كلام الحكم العليم
Dan Rasulullah pun menyimaknya”. فلما استيقظ من منامه قرأ ما رآه في منامه، فوجده محفوظا عنده من اوله إلى آخره
“Ketika sang pengarang nadham terbangun dari tidurnya, beliau membaca ulang apa yang beliau impikan, dan ternyata beliau hafal nadham tersebut dari awal hingga akhir”.
“Untuk yang kedua kalinya, pada waktu sahur malam jumat, hari ke-28 bulan Dzulqa’dah beliau bermimpi lagi bertemu Rasulullah SAW.
“Rasulullah SAW berkata: “Bacalah apa (nadham) yang telah engkau himpun dihatimu”. Kemudian sang pengarang nadham membacanya dari awal sampai akhir, dihadapan nabi, dan dikelilingi para sahabat nabi sambil berucap: آمين
Pada setiap bait yang dilantunkan oleh sang pengarang nadham.
“Setelah khatam, Rasulullah mendoakan sang pengarang nadham: (( Semoga Allah memberikan taufik terhadap apa yang diridhaiNya, semoga Allah menerimamu atas nadham tersebut, semoga Allah memberkatimu dan orang-orang mukmin, dan semoga nadham tersebut bermanfaat bagi hamba-hamba Allah)). Aamiin.
“Kemudian sang pengarang nadham diminta untuk membacakan nadhaman ini dihadapan orang-orang. Kyai nadzim memenuhi permintaan mereka bahkan menambahkan – sebagai bentuk syukur dan kecintaan kepada Rasulullah SAW- nadhaman ini:
Hingga akhir kitab
Biografi Sayyid Ahmad Al Marzuqi Al Maliki Al Hasani Pengarang Kitab Aqidatul Awam
Sebelum menjelaskan bacaan nadhom kitab Aqidatul Awam, mari kita sedikit membahas tentang profil pencipta kitab ini yaitu Syeikh Sayyid Ahmad Al Marzuqi Al Maliki Al Hasani. Sebagai informasi, Syeikh Ahmad Marzuqi lahir di kota Mesir sekitar tahun 1205 Hijriah.
Meski lahir di Mesir, hampir sepanjang hidupnya Syekh Ahmad Marzuqi tinggal dan mengajar di kota Mekkah. Berkat kepandaian dan kecerdasannya, akhirnya Syekh Ahmad Marzuqi diangkat menjadi Mufti Madzhab Al-Maliki di Mekkah, menggantikan Sayyid Muhammad yang meninggal sekitar tahun 1261 H.
Selain itu, Syekh Ahmad Marzuqi juga dikenal sebagai seorang pujangga yang mendapat julukan “Abu Al-Fauzi”. Ia juga dikenal sebagai seorang penulis yang handal, terutama menyangkut soal pujian kepada Allah SWT.
Syekh Ahmad Marzuki memiliki beberapa guru, salah satunya adalah Syekh al-Kabir Sayyid Ibrahim al-‘Ubaidi yang pada masanya adalah sosok yang fokus di bidang Qira-ah al-Asyarah (Qiraah 10). Lalu sejumlah murid dari Syekh Ahmad Marzuki yakni Syekh Ahmad Dahman (1260-1345 H), Sayyid Ahmad Zaini Dahlan (1232-1304 H), dan Syekh Thahir al-Takruni.
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.