Catatan

MENGAPA TEORI BERBEDA-BEDA?


Setiap konsep dan teori bermula dari asumsi dasar yang menjadi titik tolak kerangka berpikirnya. “Pandangan (teori) fungsionalisme” dalam ilmu politik, misalnya, bertitik tolak dari asumsi bahwa masyarakat dan sistem politik mengandung bagian-bagian yang berbeda fungsi. Tapi bagian-bagian itu tergantung satu sama lain. Akibatnya, masyarakat dan sistem politik selalu berada dalam keadaan stabil (konsensus). Sebaliknya, “teori konflik” bertitik tolak dari asumsi bahwa masyarakat dan sistem politik terdiri dari bagian-bagian yang masing-masing memiliki kepentingan yang bertentangan sehingga masyarakat dan sistem politik selalu berada dalam keadaan konflik (tak stabil). Jadi, salah satu faktor yang membedakan suatu teori dengan teori yang lain adalah asumsi-asumsi yang mendasarinya. (Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, Jakarta: PT. Grasindo, 1992, h. 9).

Comments

Paling Populer

To Top