Uncategorized

MALPU 303 – MENGUKUR KETUAAN NEGERI LEMPUR (1)


MEMBONGKAR ADAT LAMO PUSAKO USANG – Seri 303

Oleh: H. Aulia Tasman
Gelar Depati Muaro Langkap
Tanggal 7 Desember 2017

MENGUKUR KETUAAN NEGERI LEMPUR (1)

Kedatangan Sigindo Sakti dan Piagam Serampas

Sigindo Sakti atau yang dikenal oleh masyarakat dengan sebutan Ninek Muning adalah salah seorang Sigindo yang memerintah di wilayah Kerinci pada masa pemerintahan Sigindo tepatnya di sekitar wilayah Lempur sekarang. Alkisah tersebutlah seorang yang bernama Sultan Sang Pati Laut Tawar mempunyai seorang istri yang bernama Puti Sang Barmo. Mereka mempunyai seorang anak yang bernama Si Raja Elok (Sultan Indra Bangsawan). Mereka berasal dari tanah Melayu Malaysia di Gunung Ledang. Pada suatu ketika mereka berniat untuk mengunjungi sanak keluarga nya di Pulau Andalas, karena menurut sepengetahuan mereka nenek monyang mereka berasal dari Kerajaan Melayu – Pulau Andalas Sumatra.

Perjalanan panjang mereka dimulai terlebih dahulu ke Pulau Jawa (Kerajaan Mataram), sesampainya di Mataram kebetulan sedang ada hajatan besar, dalam rangka mengenang meninggalnya putra mahkota Kerajaan Mataram yang bernama Indra Bangsawan yang baru saja meninggal. Kedatangan tamu ini mengejutkan keluarga Raja dan masyarakatnya karena wajah Si Raja Elok itu sangat mirip dengan putra mahkota kerajaan yang baru saja meninggal laksana pinang dibelah dua. Akhirnya diangkatlah Si Raja Elok oleh Sang Raja sebagai anak angkat dan di beri gelar Sultan Indra Bangsawan dan menjadi putra mahkota di Kerajaan Mataram.

Setelah lama menetap di tanah Jawa Mataram, suatu ketika Si Raja Elok (Indra Bangsawan) minta izin berangkat menuju Sumatera, yaitu menuju Kerajaan Pagaruyung, akhirnya sampailah Indra Bangsawan di Kerajaan Pagaruyung dan memperlihatkan Surat Pas Jalan (seperti dalam Gambar 1 di bawah ini yang bertarik tahun wawu 1121 hijriah) . Setelah izin didapat Indra Bangsawan melanjutkan perjalannya ke Alam Kerinci tepatnya ke daerah Jerangkang Tinggi, dan terus menuju Gunung Kunyit. Setelah menetap di Gunung Kunyit Indra Bangsawan menikah dengan Mandari Mansis anak dari pada Rabiyallah dan Ramiyallah yang merupakan keluarga Raja Pagaruyung yang ditempatkan untuk daerah Gunung Kunyit. Dalam pernikahannya Indra Bangsawan mempunyai dua orang anak yang bernama :
1. Mambang Tunggal
2. Mandari Kuning

Setelah meninggalnya istri Indra Bangsawan Mandari Mansis Indra bangsawan meneruskan perjalannya menyusuri kaki gunung kunyit dan sampai lah di hulu Sungai Lolo, di situ Indra Bangsawan bertemu dengan Mangku Gunung Rayo. Mereka berkelahi untuk memperebutkan Puti Nai Meh Bulan anak dari pada Marandum Junjung dan Puti Daro. Setelah lamanya pertempuran akhirnya dimenangi oleh Indra Bangsawan dan menikah dengan Puti Nai Meh Bulan (Rabiah Bulan) dan Indra Bangsawan di beri gelar SIGINDO SAKTI, mereka mempunyai seorang anak laki-laki di beri nama Rio Tigo Bangso.

Setelah meninggalnya Rabiah Bulan, Indra Bangsawan meneruskan perjalannya ke daerah Tamiai Tanjung Muaro Sakiau, yang pada waktu di bawah kekuasaan Sigindo Bauk yang mewariskan gelar Depati Muaro Langkap, sesampainya di Tamiai Sigindo Sakti menikahi salah seorang anak Sigindo Bauk yaitu Nai Meh Kupak. Sigindo Bauk mempunyai tiga orang anak yaitu:
1. Nai Meh Alun, istri dari pada Raden Serdang (Tiang Bungkuk)
2. Nai Meh Kupak istri Sigindo Sakti ( Indra Bangsawan)
3. Puti Sanantan Bungo istri Syeh Maradun

Sigindo Sakti membawa istrinya untuk melangsungkan hidup di daerah Muaro Sakiau dan berpindah lagi ke Payo Padang Buku. Mempunyai duo orang anak yang bernama:
1. Sitegis ( Rio Jibut Pendek Kaki )
2. Sitatam

Kemudian Rio Jibut Pendek Kaki mempunyai anak lagi yaitu Rio Gedang Gigi. Rio Gedang Gigi mempunyai anak yaitu Rio Panjang Rambut, anak dari Rio Panjang Rambut adalah Rio Panjang Janggut, anak dari Rio Panjang Janggut yaitu Rio Gedang Dita. Rio Gedang Dita mempunyai dua orang anak yaitu : Sirimbang (gelar Rio Depati) dan Sigitan (gelar Rio Kecik).

ANALISIS TAHUN
1. Surat Pas Jalan dari Kerajaan Mataram yang dibawa oleh Si Rajo Elok (Sultan Indra Bangsawan alias Sigindo Sakti) bertarik tahun 1121 H (tahun wawu). Kalau dikonversikan tahun tersebut ke tahun masehi maka surat pas jalan tersebut dikeluarkan tahun 1709 H. (lihat Gambar 2 Konversi Tahun Hijriah ke Tahun Masehi).
2. Disebutkan juga bahwa Surat Pas Jalan tersebut dikeluarkan “Tahun Wawu”. Apa yang dimaksud dengan Tahun Wawu?
Menurut Kaskus (2011) mendiskusikan tentang “Mengenal Tahun Wawu” (https://archive.kaskus.co.id/thread/11541865/1) menyebutkan bahwa Penamaan tahun wawu itu tidak terlepas dari ‘abajadun’, yaitu abjad Suryani yang merupakan abjad tertua di muka bumi ini, abajadun sendiri tujuh urutan pertamanya adalah alif, ba, jim, dal, ha, wawu, za.
Sahabat yang pertama kali membuat almanak hijriyah adalah Umar bin Khottob, melalui hisab dan rukyah, di mana tercatat hari pertama pada awal tahun hiriyah jatuh pada hari Jum’at (ketika dicek pada aplikasi android, hijri kalender, maka tanggal 111 H jatuh pada hari Kamis, hal itu karena penghitungan hari pada aplikasi tersebut masih mengikuti penanggalan masehi, di mana hari pada penanggalan hijriyah itu jatuh setelah matahari terbenam, sedangkan pada saat itu di penanggalan masehi masih belum berganti hari, jadi hakikatnya tetap 111 H adalah hari Jumat), Jum’at merupakan hari keenam yang dimulai dari ahad, sedangkan bilan’gan ke enam dari abjad abajadun adalah wawu, maka tahun pertama tersebut di sebut tahun wawu.

Kemudian sahabat umar bin khotob membuat pola selama sewindu, maka dapat disimpulkan :

tahun pertama : tahun wawu karena awalnya hari Jum’at
tahun kedua : tahun jim, karena awalnya hari Selasa.
tahun ketiga : tahun alif, karena awalnya hari Ahad.
tahun keempat : tahun ha, karena awalnya hari Kamis.
tahun kelima : tahun jim tsani, karena awalnya hari Selasa.
tahun keenam : tahun za, karena awalnya hari Sabtu.
tahun ketujuh : tahun dal, karena awalnya hari Rabu.
tahun kedelapan : tahun ba, karena awalnya hari Senin.

Kemudian kajian selanjutnya bahwa pola itu akan berulang tiap winduan (8 tahunan), pembuatan winduan untuk mencari pola di tiap tahun dalam siklus delapan tahunan. pola itu semisal dalam kalender masehi ada siklus 4 tahunan di mana Februari berakhir tanggal 29.

Perhitungan tahun wawu tersebut bisa dengan cara membagi angka tahun tersebut dengan 8, kemudian sisanya adalah bisa dihitung tahun tersebut. misal : tahun depan 1433 : 8 = 179,125. 179 x 8 = 1432. 1433 – 1432 = 1, tahun pertama adalah tahun wawu, makanya tahun depan disebut tahun wawu.

Bercermin pada cara perhitungan di atas maka tahun 1121 H (tahun dikeluarkannya Surat Pas Jalan Si Rajo Elok), maka misalnya tahun berikutnya adalah 1121:8 = 140,125, 140 x 8 = 1120. 1121 – 1120 = 1, maka dikelompokkan pada tahun pertama yaitu Tahun Wawu, maka tahun depan (1121 H) disebut dengan Tahun Wawu.

Sehingga dengan demikian kalau dikonversiktan tahun 1121 H menjadi tahun Masehi adalah tahun 1709 Masehi.

3. Petanyaannya – Apakah pada tahun 1709 M (1121 H) negeri Lempur sudah ada?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, maka admin mencoba untuk membandingkan dengan Piagam Renah Kemumu yang dikeluarkan oleh Sutan Anum Seri Ingalaga Sultan Ahmad Zainuddin of Jambi (r. 1743-1770?) (Andaya 1993: 171, 315). (Lihat Gambar Berikut).

Berdasarkan Gambar 3 (Annabel Gallop: From Distant Tale – Archareology and Ethnohistory Highland of Jambi, halaman 50) menyebutkan bahwa Renah Kemumu berbatas sebelah utara dengan Lempur.

Menurut keterangan dalam Piagam Renah Kemumu tersebut bahwa semasa Pemerintahan Sutan Anum Seri Ingalaga Sultan Ahmad Zainuddin memerintah tahun 1743-1770 M– Negeri Lempur SUDAH ADA.

4. Menurut Piagam Renah Kemumu (b) tahun 1675/1676 Masehi semasa Kerajaan Melayu Jambi dipimpin oleh rajanya Sultan Abdul Muhyi bergelar Sultan Ingalaga, menyebutkan tentang keberadaan Orang Teramang seperti yang disebutkan juga dalam Piagam Renah Kemumu sebelumnya yang menyatakan batas-batas wilayahnya juga disebutkan berbatas dengan negeri orang Lempur.

Sehingga dengan demikian pada abad ke 17 Negeri Lempur sudah ada.

Apakah Negeri Lempur sudah ada sebelum Abad ke 17 masehi?
…* (bersambung)


Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Comments

Paling Populer

To Top