Carolina Cynthia
Indonesia tercatat sebagai Negara
terbesar kedua di dunia dalam hal pembuangan sampah makanan pada 2017, menurut
penelitian dari Economist Intelligence Unit. Setidaknya satu orang membuang 300
kilogram makanan tiap tahunnya. Di sisi lain ada 19,4 juta rakyat Indonesia
yang masih kelaparan dan berjuang untuk makan setiap harinya. Kenapa?
terbesar kedua di dunia dalam hal pembuangan sampah makanan pada 2017, menurut
penelitian dari Economist Intelligence Unit. Setidaknya satu orang membuang 300
kilogram makanan tiap tahunnya. Di sisi lain ada 19,4 juta rakyat Indonesia
yang masih kelaparan dan berjuang untuk makan setiap harinya. Kenapa?
Mungkin diantara kita sering
mengalami kondisi “Aduh, banyak banget nih makanannya.” Yup! Porsi makan yang
terlalu banyak cenderung membuat kita untuk menyisakannya dan akhirnya
makanannya pun terbuang. Tidak ada juga yang mau makan makanan sisa bukan? Kita
juga seringkali membuang makanan yang sudah kadaluarsa atau sudah busuk.
Mungkin diantara kita sering mengalami kondisi ketika di rumah masakan yang
dibuat tersisa, lalu disimpan untuk besoknya sampai besoknya lagi sampai tidak
‘tersentuh’, akhirnya dibuang juga. Terlebih lagi orang Indonesia cenderung
memakan makanan basah atau yang cepat mengalami pembusukan, seperti halnya nasi
dan sayur-sayuran. Hal seperti itu tidak hanya dialami dalam keluarga, namun
juga oleh beberapa usaha catering, terutama pada perayaan-perayaan besar dimana
penyediaan makanan sangat banyak dan tak jarang tersisa. Kondisi yang mungkin
juga terjadi yaitu ketika kita berbelanja terlalu banyak makanan, sayangnya
beberapa makanan hanya tersimpan begitu saja di lemari es hingga akhirnya busuk
dan terbuang juga.
mengalami kondisi “Aduh, banyak banget nih makanannya.” Yup! Porsi makan yang
terlalu banyak cenderung membuat kita untuk menyisakannya dan akhirnya
makanannya pun terbuang. Tidak ada juga yang mau makan makanan sisa bukan? Kita
juga seringkali membuang makanan yang sudah kadaluarsa atau sudah busuk.
Mungkin diantara kita sering mengalami kondisi ketika di rumah masakan yang
dibuat tersisa, lalu disimpan untuk besoknya sampai besoknya lagi sampai tidak
‘tersentuh’, akhirnya dibuang juga. Terlebih lagi orang Indonesia cenderung
memakan makanan basah atau yang cepat mengalami pembusukan, seperti halnya nasi
dan sayur-sayuran. Hal seperti itu tidak hanya dialami dalam keluarga, namun
juga oleh beberapa usaha catering, terutama pada perayaan-perayaan besar dimana
penyediaan makanan sangat banyak dan tak jarang tersisa. Kondisi yang mungkin
juga terjadi yaitu ketika kita berbelanja terlalu banyak makanan, sayangnya
beberapa makanan hanya tersimpan begitu saja di lemari es hingga akhirnya busuk
dan terbuang juga.
Setidaknya ada tiga
hal yang perlu kita cermati dalam perilaku kita untuk masalah pangan ini yaitu:
porsi makan yang cukup sesuai kemampuan, memasak yang cukup, dan berbelanja
seperlunya. Maka ketika kita makan secukupnya saja tidak berlebihan, lebih baik
kurang daripada tersisa. Bahkan ketika kita membeli makan dari penjual makanan,
usahakan untuk menyesuaikan porsinya dengan kemampuanmu makan. Seperti
contohnya ketika di warung nasi, jangan segan untuk meminta mengurangi porsi
nasi atau lauknya jika terlalu banyak untukmu. Sementara jika kamu terbiasa
memasak di rumah atau terbiasa makan di rumah, pastikan masakannya tidak hanya
cukup untuk semua anggota di rumah namun juga cukup untuk bisa dihabiskan oleh
semua anggota. Lalu yang terakhir, belilah seperlunya, tidak hanya perihal
barang namun juga makanan. Sehingga tidak ada makanan yang disia-siakan atau
terbuang.
hal yang perlu kita cermati dalam perilaku kita untuk masalah pangan ini yaitu:
porsi makan yang cukup sesuai kemampuan, memasak yang cukup, dan berbelanja
seperlunya. Maka ketika kita makan secukupnya saja tidak berlebihan, lebih baik
kurang daripada tersisa. Bahkan ketika kita membeli makan dari penjual makanan,
usahakan untuk menyesuaikan porsinya dengan kemampuanmu makan. Seperti
contohnya ketika di warung nasi, jangan segan untuk meminta mengurangi porsi
nasi atau lauknya jika terlalu banyak untukmu. Sementara jika kamu terbiasa
memasak di rumah atau terbiasa makan di rumah, pastikan masakannya tidak hanya
cukup untuk semua anggota di rumah namun juga cukup untuk bisa dihabiskan oleh
semua anggota. Lalu yang terakhir, belilah seperlunya, tidak hanya perihal
barang namun juga makanan. Sehingga tidak ada makanan yang disia-siakan atau
terbuang.
Sumber:
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.