Terjemah

Kitab Menjelaskan Hukum – Hukum Thaharah (Lanjutan) Terjemah Fathul Qorib


 (و) القسم الثالث (طاهر) في نفسه (غير مطهر لغيرة. وهو الماء المستعمل) في رفع حدث أو إزالة نجس إن لم يتغير ولم يزد وزنه بعد انفصاله عما كان بعد اعتبار ما يتشربه المغسول من الماء

(والمتغير) أي ومن هذا القسم الماء المتغير أحد أوصافه (بما) أي بشيئ (خالطه من الطاهرات) تغيرا يمنع إطلاق اسم الماء عليه. فإنّه طاهر غير طهور

حسيا كان التغير أو تقديريا كأن اختلط بالماء ما يوافقه في صفاته كماء الورد المنقطع الرائحة والماء المستعمل

فإن لم يمنع إطلاق اسم الماء عليه, بأن كان تغيره بالطاهر يسيرا أو بما يوافق الماء في صفاته وقدر مخالفا ولم يغيره, فلا يسلب طهوريته. فهو مطهر لغيره.

واخترز بقوله خالطه عن الطاهر المجاور له. فإنه باق على طهوريته, ولو كان التغير كثيرا.

وكذا المتغير بمخالط لايستغني الماء عنه كطين وطحلب ومافي مقره وممره والمتغير بطول المكث فإنه طهور.

3. Air Musta’mal & Mutaghayyir

Bagian ketiga adalah air yang suci dzatnya namun tidak bisa mensucikan pada yang lainnya. Yaitu air musta’mal. Yaitu air yang sudah digunakan untuk menghilangkan hadats, atau menghilangkan najis jika memang tidak berubah sifatnya dan tidak bertambah ukurannya, setelah terpisah dari tempat yang di basuh beserta menghitung air yang diserap oleh tempat yang dibasuh.

Dan air mutaghayyir (air yang berubah). Maksudnya, termasuk dari bagian yang ketiga ini adalah air yang berubah salah satu sifatnya sebab tercampur oleh sesuatu yang suci, dengan perubahan yang mencegah kemutlakan nama air. Maka sesungguhnya air tersebut hukumnya suci namun tidak mensucikan.

Baik perubahannya itu nampak oleh indra, ataupun kira-kira saja seperti air yang tercampur oleh sesuatu yang sifatnya sesuai dengan sifat-sifat air, seperti air mawar yang sudah tidak berbau dan air musta’mal.

Jika perubahannya tidak sampai menghilangkan kemutlakkan nama air tersebut, dengan gambaran perubahan yang disebabkan tercampur barang yang suci itu hanya sedikit, atau sebab tercampur dengan barang yang sifatnya sesuai dengan sifat-sifat air dan di kira-kirakan terjadi perubahan namun ternyata tidak berubah, maka hukum thahuriyyah (bisa mensucikan) air tersebut tidak hilang.

Dengan ungkapan “khalathahu” (sesuatu yang mencampuri), mushannif mengecuali perubahan air yang di sebabkan barang-barang suci yang hanya bersandingan dengan air (tidak mencampuri). Maka sesungguhnya air tersebut tetap mensucikan, walaupun perubahannya banyak.

Begitu juga hukumnya tetap mensucikan, adalah air yang berubah sebab tercampur barang-barang mukhalith yang tidak bisa dihindari oleh air, seperti lumpur, lumut, barang-barang yang berada di tempat berdiamnya air dan tempat aliran air, serta air yang berubah sebab terlalu lama diam. Maka sesungguhnya air-air tersebut hukumnya suci mensucikan.

 ا(و)القسم الرابع (ماء نجس) أي متنجس. وهو قسمان

أحدهما قليل (وهو الذي خلت فيه نجاسة) تغير أم لا (وهو) أي والحال أنه ماء (دون قلتين)

ويستثنى من هذا القسم الميتة التي لادم لها سائل عند قتلها أو شق عضو منها كالذباب إن لم تطرح فيه ولم تغيره

وكذا النّجاسة التي لايدركها الطرف.

فكل منهما لاينجس الماء. ويستثنى أيضا صور مذكورات في المبسوطات.

وأشار للقسم الثاني من القسم الرابع بقوله (أو كان) كثيرا (فلتين) فأكثر (فتغير) يسيرا أو كثيرا

4 Air Mutanajjis

Bagian yang ke empat adalah air najis, maksudnya air yang terkena najis. Air najis ini terbagi menjadi dua.

Salah satunya adalah air najis yang sedikit. Yaitu air yang terkena najis, baik sampai berubah (sifatnya) ataupun tidak, dan kondisi air tersebut kurang dari dua Qullah.

Dari bagian ini (air mutanajis yang sedikit), mengecualikan bangkai binatang yang tidak mengalir darahnya ketika dibunuh atau dipotong anggota badannya seperti lalat, jika memang tidak sengaja dimasukkan dan tidak sampai merubah sifat air.

Begitu juga dikecualikan adalah najis yang tidak nampak oleh mata.

Maka kedua najis ini tidak sampai menajiskan air. Dan juga dikecualikan beberapa bentuk najis yang disebutkan di kitab-kitab yang luas pembahasannya.

Dan mushannif memberi isyarah terhadap bagian kedua dari bagian air yang ke empat ini dengan ungkapan beliau, “atau air yang terkena najis itu ukurannya banyak, dua Qullah atau lebih, namun berubah sifatnya, baik berubah sedikit ataupun banyak.”

والقلتان خمسمائة رطل بغدادي تقريبا في الأصح فيهما

والرطل البغدادي عند النووي مائة وثمانية و عشرون درهما وأربعة أسباع درهم.

وترك المصنف قسما خامسا وهو الماء المطهر الحرام كالوضوء بماء مغصوب أو مسبل للشرب.

Ukuran Dua Qullah

Ukuran dua Qullah adalah kurang lebih lima ratus Rithl negara Baghdad, menurut pendapat al Ashah.

Menurut Imam An Nawawi, Satu Ritlh Negara Baghdad adalah seratus dua puluh delapan dirham lebih empat sepertujuh dirham.

Mushannif tidak menjelaskan / meninggalkan bagian yang kelima yaitu air yang mensucikan namun haram, seperti wudlu’ dengan air hasil ghasab atau air yang di sediakan untuk minum.


Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Comments

Paling Populer

To Top