Fabel

KISAH SI KERA DAN SI KUCING (oleh : aguskarianto)



         


         

edit : aguskarianto

Hutan terbakar. Asap menyebar kemana-mana. Siapapun yang kena asap maka matanya terasa pedih dan saluran pernafasannya sakit sulit bernafas. Dampak
kebakaran hutan juga dirasakan oleh si Kera. Kedua matanya terasa pedih dan pandangannya kabur. Akibatnya, dia sulit membedakan benda-benda yang ada di sekitarnya.     

          Selain itu, dia sedih karena anaknya lepas dari gendongan. Dia kesulitan membedakan anaknya dengan hewan-hewan lainnya. Setiap ada hewan yang lewat dihadapannya selalu ditangkap karena menyangka itu anaknya. Namun,  ketika mendengar suara hewan
yang ditangkap berbeda dengan suara anaknya maka segera melepaskannya lagi.
        Sepanjang hari, si kera tanpa rasa lelah mencari anaknya. Sambil menangis dan merayap-rayap ke tengah hutan dibawah asap yang semakin tebal ia terus mencari keberadaan anaknya. 
                                                                 ***   
          Kebetulan tidak jauh dari
tempat tersebut ada seekor kucing. Si kucing juga merasakan matanya pedih kena
asap. Ketika ia merayap-rayap mencari jalan untuk menjauhi hutan, tiba-tiba
tubuhnya ditangkap  si Kera. 
         Si kucing
terkejut. Tiba-tiba tubuhnya dirangkul dan dipeluk erat-erat oleh si
Kera. Lalu si Kera yakin kalau yang ada di gendongannya adalah anaknya yang
hilang.
         Tentu saja
si kucing ketakutan. Dia tidak mau berteriak dan mengeluarkan suara. Dia takut
jika ketahuan bahwa dirinya kucing maka si Kera akan marah dan akan melukai dirinya. 
         Akhirnya, dia diam saja digendong si kera. Ia tidak mengeluarkan suara sama sekali. Semua perlakuan si kera dituruti saja tanpa berani
melawannya. Apalagi si kera senantiasa memeluk dan menggendong si kucing kemana
saja dengan penuhkelembutan.
        “Astaghfirullahaladziem …aku
ingat kamu belum makan, ya anakku?” kata si Kera sambil mengambil setandan pisang. 
          Lalu, satu per satu pisang dibuka dan dimasukkan ke mulut si kucing. 
          Si kucing terkejut.
“Pisang bukan makananku,” pikir kucing. Ia enggan disuruh makan pisang. Ia berniat berlari dari rangkulan si kera namun tidak
bisa, karena rangkulan si kera terasa kuat ke tubuhnya. 
        Akhirnya, si
kucing mencoba diam dan bersabar. Mula-mula ia mau saja diberi sepotong pisang. Namun,
setiap potongan pisang yang telah masuk ke dalam mulutnya segera dimuntahkan. Hal ini dilakukannya berkali-kali
sampai  pisang yang ketiga  
        Namun, lama-lama kesabarannya
habis. Ketika si kera akan menyuapi dengan pisang yang keempat maka ia nekad dan spontan berteriak 
:  “Meooong….Meooong…Meooongg” 

          Betapa kaget si kera. Ternyata hewan yang digendongnya  bukan anaknya melainkan hanyalah seekor kucing. Karena
terkejut ia melemparkan dan membanting si kucing ke atas tanah agar pergi sejauh-jauhnya. 
          “Aduuuuhhh…Meooooonngg..meoonggg…. meonnggg….sakiittt'” teriak si kucing sambil lari menjauh.
         “Huuhuhuhuhuhuhu…ternyata
anakku benar-benar hilang,” kata si kera sambil menangis sesenggukan.
          Si kucing
merasa iba mendengar kesedihan si kera. Sambil berlari menjauh dia berjanji akan membantu mencari anak si kera yang hilang.
         “Terima
kasih kawan. Semoga kebaikanmu dibalas yang setimpal oleh Allah swt,” kata si kera.
Selesai
Sumenep, 3 Mei 2014

     


Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Paling Populer

To Top