DELIVERY SAMBAL ROA JUDES JAKARTA

FORUM TAARUF INDONESIA (FORTAIS) SEWON – BANTUL : Mencarikan Jodoh dan Menggelar Acara Nikah Bareng Dengan Konsep Unik.


Bagi sebagian orang, pernikahan adalah hal yang mudah dilaksanakan. Namun, bagaimana jika pernikahan itu menjadi sulit, karena keterbatasan dan halangan lainnya ? Inilah yang dialami RM Ryan Budi Nuryanto ketika akan mendirikan Fortais Sewon (Forum Taaruf Indonesia) tahun 2011 lalu. Ryan mengaku mengalami sendiri bagaimana sulitnya mencari jodoh dan betapa mahalnya biaya pernikahan, belum lagi biaya tasyakuran alias resepsi pernikahan. Kejadian ini yang kemudian menginspirasi Ryan untuk membentuk Fortais Sewon. Ia sendiri menemukan jodohnya, Faridah Baroroh, dan menikah bareng bersama 53 pasangan lainnya tahun 2008, difasilitasi oleh Parasamya Pemkab Bantul.

Sebelumnya, ia sempat membuat kegiatan serupa saat kota Yogyakarta dilanda gempa dahsyat yang meluluhratakan bangunan-bangunan di Yogyakarta, khususnya wilayah Bantul. Saat itu, korban gempat jelas tidak terpikir untuk menikah. Sebab masih banyak kebutuhan yang harus dipenuhi seperti kebutuhan pokok rumah tangga. Ryan pun akhirnya membuat gerakan nikah bareng yang diikuti 5 pasang pengantin di Balai Desa Daerah Pajangan Bantul tahun 2006, termasuk sepasang pengantin bisu tuli. Sebagai mahar, para pasangan pengantin ini mendapatkan berbagai perlengkapan, seperti tenda, peralatan dapur, kasur, kompor, dan sebagainya. Tak hanya itu, acara juga dimeriahkan dengan kirab budaya dan hiburan.

Dengan semangat inilah, akhirnya Fortais Sewon berdiri tahun 2011. Fortais Sewon menjadi mediator bagi mereka yang sedang mencari jodoh sekaligus menyelenggarakan nikah bareng gratis dengan konsep unik. Mottonya, golek garwo (mencari jodoh) diwadahi Fortais. Di sini, dalam waktu seminggu orang pun bisa menikah, meski tanpa kenal sebelumnya dengan pasangannya. Ryan mengenalkan Fortais di pengajian dan pertemuan-pertemuan, juga di media cetak tahun 2011. Untuk semua agama dan semua etnis, semua pendidikan, usia 20-80 tahun. Yang terpenting lagi adalah, berkomitmen untuk serius dan berstatus jelas, misalnya janda cerai atau mati.
Setelah konsisten menggelar acara nikah bareng dan golek garwo, Fortais pun mulai dikenal di dalam maupun di luar negeri. Bahkan, alumni Fortais kian beragam, mulai Aceh hingga Papua, juga Korea, Australia, Belanda, Malaysia, Singapura, dan Arab Saudi. Semua orang bisa menjadi bagian Fortais Sewon, asalkan syarat dan niatnya terpenuhi. Salah satunya adalah datang ke Kecamatan Sewon, Bantul, setiap minggu ketiga. Jika memang tidak bisa datang, dapat mengirim e-mail. Setelah bertemu jodoh, para peserta boleh menggelar pesta sendiri atau jika tidak memiliki biaya nikah, Fortais akan membuat acara nikah bareng dengan konsep yang unik.
Ryan menjelaskan, nikah bareng berbeda dengan nikah massal. Jika nikah massal itu seperti pemutihan, karena sebelumnya menikah tanpa dilengkapi dengan surat-surat, maka di nikah bareng, syarat administrasi harus terpenuhi. Ryan mengaku semua peserta nikah bareng tidak dikenakan tarif. Bahkan ia seringkali mengambil uang dari kantong pribadinya, terutama untuk biaya nikah di KUA sebesar Rp 600.000. Lainnya dari partner atau sponsor. Untuk membuktikan bahwa kegiatan nikah bareng ini layak dijual, ia pun membuat acara nikah bareng dengan konsep unik. Tahun pertama, ia membuat acara nikah bareng di atas gethek atau perahu dari bambu di sebuah sungai di daerah Kasongan, Bantul. Setelah itu, pernah juga mengadakan nikah bareng di museum AU di Ngoto, Bantul. Tahun 2012, ia menggelar acara nikah bareng dengan konsep serba 12. Ada 12 pasang pengantin, begitu juga dengan maharnya. Ryan pun pernah membuat nikah bareng di atas dokar, gerobak sapi, di atas traktor, dan sebagainya. Menikah di Tugu Yogya juga pernah diadakan, juga di Gembiraloka Zoo, di atas gajah, serta menikah di atas kereta api dan pesawat.
Selain itu, Fortais juga pernah mendobrak tradisi bahwa nikah di bulan Syuro dan Ramadhan tidak diperbolehkan di kalangan masyarakat Jawa. Maka, Ryan pun membuat acara nikah bareng dengan tema Nikah Satu Syuro Dengan Gembok Cinta di Titik Nol Kota Yogyakarta. Keunikah lainnya, bisa dilihat dari mahar yang diberikan saat nikah bareng. Seperti di tahun 2012, maharnya berupa gula 12 kg tunai. Lalu ada pula mahar celengan kuda dari tanah liat, mahar sekantong darah kemanusiaan di mana para pengantin melakukan aksi donor darah sebagai mahar, dan membaca surat Al Ikhlas sebanyak tiga kali.
Ryan mengaku hingga kini telah menikahkan lebih dari 5000 pasangan, baik dari golek garwo maupun nikah bareng. Ia sendiri tidak tahu sampai kapan dapat terus memfasilitasi kegiatan ini, karena baginya membantu orang lain itu membutuhkan niat yang tulus. Nikah bareng yang dibuatnya ini membawa misi religi, budaya, kebangsaan, dan destinasi wisata sebagai perekat bangsa. Menurut Ryan, menikahkan pengantin ini banyak suka dukanya. Namun, sesuai slogan dari Fortais, yaitu “Golek Garwo adalah witing tresno mergo upaya (cinta datang karena usaha). Ketemu sedino kanggo nang dunyo lan suargo (ketemu sehari untuk dunia dan surga)”, Ryan tidak ingin mendahului Yang Maha Kuasa saat akan menikahkan pasangan calon pengantin. Karena soal jodoh, semua adalah rahasia Illahi. Maka, kita tidak boleh berpikiran, seorang yang kurang menarik tidak mungkin mendapatkan jodoh yang cantik, misalnya. Karena, semua bisa menjadi mungkin di tangan Tuhan.
Yang jelas, menurutnya, banyak berkah dan hikmah dari yang ia lakukan ini. Impian Ryan berikutnya saat ini hanya satu. Yakni menggelar nikah bareng di luar negeri dengan peserta dari Indonesia. Dan, Ryan mempersilahkan bagi masyarakat yang ingin mencarikan jodoh untuk anak saudara atau teman, dapat menghubungi nomor 08157908232.

Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Comments

Paling Populer

To Top