Profil Pengusaha Diana Rikasari
Biografi Diana Rikasari, kelahiran 23 Desember 1984, memang dikenal punya selera fashion. Diana bisa dibilang fashion blogger pertama Indonesia. Memulai menulis semenjak 2007 menggunakan platform blog online. Dari menulis, ibu muda ini menyalurkan kecintaan akan dunia fashion lewat foto.
Memperkenalkan konsep OOTD kepada anak muda jaman itu. Diana menarik banyak perhatian dari masyarakat. Ibu muda yang sudha punya seorang putra bernama Sam. Dia bukanlah siapa- siapa. Tapi ia memiliki hobi menulis yang disalurkan lewat internet.
Siapa Fashion Blogger Pertama
Kecintaan akan fashion membutnya memilih jalur berbeda dan unik. Bila blogger lain cuma menulis aneka cerita. Dia memilih menuliskan kisahnya dalam kolase foto. Blog miliknya sangat dikenal yang berpengunjung jutaan perhari.
Alhasil namanya semakin kosisten sebagi fashion influencer bermodal blog. Layaknya fashion blogger lain, Diana juga tidak melepaskan kesempatan untuk masuk ke dunia Instagram. Tetapi dia masih tetap rajin menulis blog selain Instagram.
Diana juga memiliki dua fashion brand yang bernama iwearUP.com dan juga PopFlats.com. Kehidupan tidak selalu menyenangkan terutama buat mereka. Bagi mereka yang ingin sukses harus melewati masa sulit. Begitupula Diana yang nampaknya lancar- lancar saja berkarir.
Siapa sangka dia pernah menjadi korban bullying ketika sekolah dasar. Diana kecil diledek karena punya kekurangan dalam dirinya. Dia yang berada di negeri orang, merasakan apa yang kita rasakan berkali- lipat. Ia hadir diantar keterasiangan tanpa sedikitpun persamaan.
Diana hanya punya tangan menyalurkan pemikiran.Dia mulai menulis kegundahan hati dalam diary. Sempat merasakan putus asa, Diana lantas meminta dipindahkan sekolah agar tidak tertekan. Keadaan terpuruk sang ibu hadir membawa semangat.
Dia menasehati Diana agar tegar. Kepala tegak, bangkit dari keterpurukan, dan mulai berprestasi. Masa sulit dilewati Diana menghasilkan prestasi gemilang. Ia menjadi lulusan terbaik di sekolah. Itu menjadi bukti bahwa ada kelebihan dalam dirinya.
Diana semakin percaya diri. Meyakini bahwa apa masalah dihadapi bisa teratasi. Kuncinya dia harus bekerja keras untuk memperbaiki keadaan lebih baik. Diana tidak pernah mendendam kepada teman sekolahnya.
Teman kecilya itu dimaafkan, tetapi Diana harus berhadapan dengan haters di sosmed, dan apa jawabannya.
“Jangan membeci saya karena saya adalah orag yang penuh cinta. Namun bilapun anda membenci saya, saya tak akan balik membenci anda” jawab Dian.
Diana selalu berpakaian unik menunjukan gayanya. Tidak sedikit haters menyebut bahwa gayanya itu norak. Dianggap terlalu narsis dan cuma bisa nulis- nulis. Diana seolah tidak memiliki sesuatu yang dibanggakan dari blogging.
Diana tidak bergeming akan ejekan. Dari sekian banyak postingan, lambat laun merubah pandangan beberapa orang. Sedikit menjadi banyak orang mengaggap dirinya trend setter. Inilah dirinya sendiri bukan membuat- buat.
Kisah Diana Rikasari
Memang dia memiliki cita rasa fashion unik, namun layak dipelajari sampai ditiru. Dalam biografi Dian Rikasari menulis merupakan passion lain. Selain kesukaannya akan fashion itu sendiri dan tidak terpisahkan. Keduanya seolah satu paket membentuk brand Diana.
Dia menjadi satu sosok trendsetter yang dianggap paham. Diana tidak cuma sekedar foto- foto tetapi menulis juga. Terbukti dengan lahirnya sebuah buku yang berjudul “#88 Love Lifes”. Disini berisi suka dukanya bekerja sebagi blogger.
Menemukan passion diantara jepretan foto. Buku yang berisi inspirasi, cinta, dan kebahagiaan yang menarik banyak orang.
Bukunya tidak cuma best seller di Indonesia, tetapi juga Malaysia dan menyusul Singapura. Cetakan berikutnya menyebar sampai London, Filipina, Dubai, dan Brunei.
Mengapa dia berhasil pasti karena menjadi pelopor fashion blogger. Dia dikenal berpakaian nyentrik untuk masyarakat tahun 2007 -an. Soal blog dirinya masih masih bertahan, dan masih menggunakan nama akhir blogspot.com atau gratisan.
Alamatnya ada di dianarikasari.blogspot.com dengan pengunjung banyak. Ini menjadi bisnis lain bisa digelutinya selama kurun waktu tersebut. Diana sering mendapatkan sponsor melalui sini sebelum ada Instagram. Ia pun masih kerap mendapatkan sponsor melalui media blog tersebut.
Blognya masih update sampai sekarang menjadi jala kesuksesan lain. Ia mendapatkan apresiasi tak cuma dalam negeri. Salah satunya, ajang Paris Fashion Week, yang memberi undangan untuk Diana hadir. Bisnis lainnya, Diana mendirikan brand sepatu bernama Up dengan bermodal 40 juta rupiah.
Perbulan setidaknya dia mampu menjual ratusan pasang. Omzetnya mencapai ratusan juta rupiah dari berbisnis sepatu saja. Dari bisnis pakaian lahirlah brand Schmiley Mo, yang diperuntukan wanita dan anak- anak. Schmiley Mo bahkan sudah menjadi brand internasionl lewat Torino Fashion Week, Itali.
Diana sukses memboyong pakiannya sampai ke Dubai dan Uni Emirat. Diana lalu pindah ke Swiss ikut suaminya menetap. Meskipun tidak tinggal di Indonesia, karyanya bisa dinikmati melalui media internet yang memotong jarak.
Ia telah menjadi ikon orang Asian bermain fashion. Maka tidak salah, dalam acara Spiel Der Kulten, pihak museum kota St. Gallen, Swiss, membuatkannya patung. Ini prestasi terbesar baginya sejak semula berusaha. Diana masih aktif menjadi fashion designer, blogger, dan penulis buku yang aktif.
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.