Health

Dukung Eliminasi Tuberkulosis 2030 Kemenkes Luncurkan Buku Panduan dan Lembar Balik TB



Warta Sehat | Jakarta – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) melalui Direktorat Jenderal Penanggulangan Penyakit secara resmi memperkenalkan Buku Panduan dan Lembar Balik Tuberkulosis (TB) sebagai upaya memperkuat kapasitas tenaga kesehatan dan kader. Langkah ini diambil untuk mendukung eliminasi TB di Indonesia pada 2030. Peluncuran tersebut diadakan di Aula Siwabessy, Gedung Prof. Sujudi, pada Rabu (22/1/2025).

Dalam acara tersebut, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menegaskan komitmen pemerintah dalam menjalankan tiga program prioritas kesehatan atau Quick Wins. Program ini diharapkan mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat sekaligus mendukung visi Presiden Prabowo Subianto di bidang kesehatan.

“Quick Wins ini mencakup tiga fokus utama: screening kesehatan gratis bagi 280 juta masyarakat Indonesia, percepatan penanganan tuberkulosis, dan pembangunan rumah sakit di kabupaten/kota tertinggal dan terpencil. Semuanya diharapkan mulai berjalan penuh pada Januari ini, sesuai dengan prinsip Quick Win, yaitu memberikan hasil cepat dan tepat,” ujar Menkes Budi.

Tantangan Penanganan TB di Indonesia

Menurut Menkes Budi, Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam menangani TB. Penyakit ini dilaporkan menjadi penyebab sekitar 136.000 kematian setiap tahunnya, atau setara dengan dua kematian dalam lima menit. Menkes menekankan pentingnya deteksi dini dan pengobatan yang menyeluruh sebagai solusi utama untuk mengurangi angka tersebut.

“Percepatan penanganan kasus TB ditargetkan harus menemukan 1 juta kasus TB tahun ini dari estimasi WHO sebanyak 1,08 juta kasus. Tidak hanya deteksi, kami juga memastikan minimal 90% pasien memulai dan menyelesaikan pengobatan. Kami telah memperbaiki rezim pengobatan agar lebih singkat dan efektif, baik untuk pasien TBC sensitif obat maupun resisten obat,” jelas Menkes.

Selain itu, pendekatan inovatif seperti pendampingan pasien oleh kader dan tenaga kesehatan akan terus diperkuat. Panduan berbasis lembar balik telah dirancang untuk memudahkan kader dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat secara efektif.

Fokus pada Skrining Kesehatan dan Pembangunan Rumah Sakit

Program Quick Win kedua yang ditekankan adalah skrining kesehatan gratis untuk seluruh masyarakat Indonesia. Program ini bertujuan mendeteksi berbagai penyakit, termasuk penyakit tidak menular yang sering menjadi ancaman utama kesehatan masyarakat. Menkes menyebutkan bahwa persiapan peluncuran program ini hampir selesai dan akan diluncurkan secara resmi pada Februari 2025.

Sementara itu, program ketiga adalah pembangunan rumah sakit di daerah tertinggal dan terpencil. Hal ini dilakukan untuk memastikan pemerataan layanan kesehatan di seluruh Indonesia. Pemerintah merencanakan pembangunan 32 rumah sakit baru pada tahun ini, yang akan ditempatkan di wilayah kabupaten/kota yang sulit dijangkau.

“Rumah sakit ini akan dibangun di daerah yang mungkin belum pernah terdengar oleh sebagian besar dari kita. Harapannya, fasilitas ini selesai dan mulai beroperasi sebelum akhir tahun 2025,” tambah Menkes.

Apresiasi untuk Kader Kesehatan

Sebagai ujung tombak dalam program eliminasi TB, para kader kesehatan mendapat apresiasi khusus dari pemerintah. Menkes Budi menyatakan rencana untuk mengadakan kompetisi kader terbaik yang pemenangnya akan mendapatkan penghargaan serta kesempatan untuk bertemu langsung dengan Menteri Kesehatan.

“Kader terbaik nanti akan diajak bertemu Menteri dan mendapat penghargaan berupa sertifikat sebagai bentuk apresiasi,” ungkap Menkes.

Panduan untuk Kader dan Tenaga Kesehatan

Ketua Panitia Penyelenggara, dr. Yudhi Pramono, menjelaskan bahwa Buku Panduan dan Lembar Balik yang diluncurkan ini merupakan alat bantu komprehensif untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dan kader dalam memberikan edukasi kepada masyarakat terkait TB. Buku ini dirancang untuk mempermudah komunikasi, informasi, dan edukasi baik kepada pasien maupun masyarakat umum.

“Buku ini menjadi alat bantu komprehensif dan terstandar yang akan mempermudah komunikasi, informasi, dan edukasi terkait TB, baik kepada pasien maupun masyarakat umum,” ujar dr. Yudhi.

Buku panduan ini diharapkan dapat menjangkau lebih dari 1,3 juta kader posyandu dan tenaga kesehatan di seluruh Indonesia. Dengan alat bantu ini, kader diharapkan mampu menyampaikan informasi lebih efektif kepada masyarakat, meningkatkan kesadaran, dan memperkuat kolaborasi dalam memberantas TB.

Kolaborasi untuk Indonesia Bebas TB 2030

Peluncuran Buku Panduan dan Lembar Balik TB ini menjadi langkah nyata dalam memberdayakan tenaga kesehatan dan kader. Dr. Yudhi juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mencapai target Indonesia bebas TB pada 2030.

“Ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi gerakan bersama seluruh masyarakat Indonesia. Dengan kolaborasi dan semangat yang tinggi, kita bisa wujudkan Indonesia lebih sehat,” tutup Menkes Budi.


Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Paling Populer

To Top