Kisah Nyata

Doa Iftitah Buya Hamka


doa iftitah buya hamka

Buya Hamka adalah salah seorang tokoh Muhammadiyah.
Kendati demikian, beliau membaca doa iftitah yang sekarang banyak dibaca warga
NU. Ini menunjukkan, doa iftitah memang beragam dan para ulama yang memiliki
ilmu luas sangat toleran terhadap khilafiyah.

Kita bisa mengetahui doa iftitah Buya Hamka pada kisahnya
saat menafsirkan Surat Al Ankabut ayat 45 dalam Tafsir Al Azhar.

Usia Buya Hamka 44 tahun saat beliau mendapat undangan
sebagai tamu kehormatan di Amerika Serikat pada 1952. Selama dua bulan, beliau keliling
negeri Paman Sam itu. Sendirian, tidak ditemani oleh istri maupun keluarga.

Malam itu, Buya Hamka beristirahat di sebuah hotel di
Denver. Terdengar suara ketuk pintu, beberapa saat setelah ia shalat. Rupanya,
seorang pelayan hotel. Dengan senyum simpul penuh hormat, pelayan itu
menawarkan barangkali butuh ditemani perempuan muda.

Buya Hamka mengakui, saat itu dorongan hasrat lelaki memang
sedang bergetar. Hampir dua bulan ia sendirian di negeri yang jauh ini. Pun
tidak ada orang yang mengenalnya; tidak santri tidak pula kawannya. Tidak ada
yang tahu seandainya ia menerima tawaran itu.

Namun, Buya Hamka sadar dirinya baru saja sholat jamak
qashar Maghrib dan Isya’. Bahkan bekas wudhu masih basah.

“Yang teringat saat melihat senyum simpul pemuda itu
adalah sholat. Kalau tidur dengan perempuan lain meskipun istriku tidak tahu,
bagaimana besok saya sholat Subuh? Bagaimana saya membaca dalam iftitah (yang
artinya) ‘Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku semuanya untuk
Allah Rabbul ‘alamin. Tiada sekutu bagiNya. Demikianlah aku diperintahkan dan
aku adalah salah seorang yang berserah diri,’” tulisnya.

No, thank you,” demikian jawaban tegas Buya Hamka
lalu menutup pintu kamar hotel itu dan beristirahat.

Paginya, ketika sholat Subuh, Buya Hamka merasakan sholat
kali itu lebih khusyu’ dan jauh lebih berkesan daripada sebelumnya.

Baca juga: Kisah Nyata Keajaiban Surat Al Waqiah

Kisah tersebut bukan hanya menunjukkan betapa shalat
mencegah perbuatan keji dan mungkar. Ia juga menunjukkan betapa kokohnya Buya
Hamka dalam menghadapi fitnah dunia. Sekaligus menunjukkan, doa iftitah yang
beliau baca. []

 


Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Comments

Paling Populer

To Top