Dicintai Allah Dicintai Juga Oleh Manusia
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﺍﻟْﻌَﺒَّﺎﺱ ﺳَﻬْﻞ ﺑِﻦْ ﺳَﻌْﺪ ﺍﻟﺴَّﺎﻋِﺪِﻱ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪ ﻋَﻨْﻪُ ﻗَﺎﻝَ : ﺟَﺎﺀَ ﺭَﺟُﻞٌ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﻳﺎَ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺩُﻟَّﻨِﻲ ﻋَﻠَﻰ ﻋَﻤَﻞٍ ﺇِﺫَﺍ ﻋَﻤِﻠْﺘُﻪُ ﺃَﺣَﺒَّﻨِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺃَﺣَﺒَّﻨِﻲ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ، ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﺍﺯْﻫَﺪْ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻳُﺤِﺒُّﻚَ ﺍﻟﻠﻪُ ، ﻭَﺍﺯْﻫَﺪْ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻳُﺤِﺒُّﻚَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ . [ ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺑﻦ ﻣﺎﺟﺔ ﻭﻏﻴﺮﻩ ﺑﺄﺳﺎﻧﻴﺪ ﺣﺴﻨﺔ ]
Dari Abu Abbas Sahl bin Sa’ad Assa’idi radhiallahuanhu dia berkata: Seseorang mendatangi Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam, maka beliau berkata: Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku sebuah amalan yang jika aku kerjakan, Allah dan manusia akan mencintaiku, maka beliau bersabda: “Zuhudlah terhadap dunia maka engkau akan dicintai Allah dan zuhudlah terhadap apa yang ada pada manusia maka engkau akan dicintai manusia.”
[Hadits hasan riwayat Ibnu Majah dan lainnya dengan sanad hasan.]
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
DERAJAT HADITS
Hadits disohihkan oleh Syaikh al-Albany dalam kitab as-Sohihah (944) dan juga dalam Sohihul Jami’ (922)
Sahl bin Sa’dun as-Sa’idi Abul Abbas -رضي الله عنه-. Seorang sahabat mulia. Rasulullah wafat dan umur beliau masih lima belas tahun. Dan beliau wafat pada umur sembilan puluh satu tahun, ada pula yang mengatakan pada umur delapan puluh delapan tahun. Dan beliau termasuk sahabat terakhir yang meninggal di Madinah.
Permintaan yang diajukan laki-laki dalam hadits ini merupakan permintaan
yang agung, yaitu meminta ditunjukkan kepada suatu amalan yang bisa menyebabkan datangnya kecintaan Allah dan kecintaan manusia untuk dirinya.
Agar Allah mencintaimu
ﺍﺯْﻫَﺪْ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻳُﺤِﺒُّﻚَ ﺍﻟﻠﻪُ
“Zuhudlah terhadap dunia maka Allah akan mencintaimu.”
Engkau meninggalkan perkara-perkara yang tidak bermanfaat untuk akhiratmu
Makna ini menunjukkan bahwa orang yang zuhud adalah mereka-mereka yang lebih mengutamakan akhiratnya.
Bahkan menunjukkan seseorang yang zuhud adalah mereka yang bersemangat menegakkan amalan-amalan akhirat, berupa melaksanakan perintah ataupun meninggalkan larangan.
Inilah mengapa kezuhudan menjadi sebab datangnya kecintaan Allah -عزوجل-.
Rasul bersabda:
ﻭَﺍﺯْﻫَﺪْ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻳُﺤِﺒُّﻚَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ
“Dan zuhudlah terhadap apa yang ada pada manusia maka engkau akan dicintai manusia.”
Yaitu seseorang tidak meminta kepada manusia tidak pula meminta sesuatu yang bisa memberatkan mereka dan tidak pula meminta agar manusia menghormatinya.
Hendaknya seseorang tidak meminta sesuatu yang lebih dari dunia ini.
Dikarenakan tamak terhadap dunia bisa mendatangkan kemurkaan Allah.
Dan tamak dari apa yang ada pada manusia, dan mengharap-harap pada manusia bisa menyebabkan benci manusia terhadap seseorang tersebut.
Meminta tambahan dari yang sudah mencukupinya.
Adapun meminta kecukupan di dunia, maka ini adalah perkara yang wajib.
لا دار للمرء بعد الموت يسكنها
Tidak ada negeri yang bisa ditempati untuk seseorang setelah kematiannya.
إلا التي كان قبل الموت يبنيها
Kecuali dia telah membangun negerinya sebelum kematian.
فإن بناها بخير طاب مسكنه
Jika dia membangunnya dengan kebaikan, maka baguslah tempat tinggalnya.
وإن بناها بشر خاب بانيها
Namun jika dia membangunnya dengan kejelekan maka gagal, merugilah yang membangunnya.
Ya Rabb…
Jadikanlah kami hamba-hamba yang merasa cukup dengan pemberian-Mu
Dan janganlah Engkau jadikan kami hamba-hamba yang tamak terhadap dunia.
الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات
Rujukan:
[Syarah Arbain an-Nawawiyah: 106-107]
Abu Zain Abdulloh Iding
Dusun Tarudan Sewon Bantul, 03 Muharram 1437 H, bertepatan dengan:
16 Oktober 2015
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.