''Anjing

Benjolan yang Menyakitkan di Antara Jari Kaki Anjing

Penulis: Viviana Anyaputri Tanurahardja 

Sumber: iStock.com

Apakah Paw kids kalian pernah memiliki tonjolan merah yang lunak dan bulat di antara jari-jari kakinya yang membuatnya kesakitan? Salah satu kemungkinannya adalah mereka mengalami penyakit kulit yang disebut dengan Canine interdigital furunculosis (CIF). 
CIF pada anjing sering kali kambuh dan dapat rumit untuk diobati. Artikel ini akan menjelaskan mulai dari tanda klinis hingga pencegahannya yang dapat membantu Pet mates lebih mudah mengenali penyakit CIF untuk memberikan penanganan terbaik untuk para Paw kids

APA ITU CANINE INTERDIGITAL FURUNCULOSIS (CIF)?
Interdigital furunculosis lokal pada Labrador Retriever (Nuttall, 2019)

Canine interdigital furunculosis (CIF) adalah penyakit kulit meradang yang memengaruhi satu atau lebih kaki anjing, menjadi diagnosis yang sering terjadi pada dermatologi anjing (van den Broek et al., 2011).

Furunkel memiliki pengertian infeksi bakteri pada folikel rambut yang juga melibatkan jaringan di sekitarnya. Infeksi ini akan menyerupai benjolan atau nodul yang meradang yang terletak di antara jari kaki (area interdigital). Dengan sedikit ruang di antara jari-jari kaki untuk menyebar, furunkel akan pecah melalui kulit dan menghasilkan saluran pembuangan yang mengeluarkan cairan bening, nanah, atau pun darah, tergantung tingkat keparahan infeksinya. 
Anjing mana pun dapat mengalami CIF, tetapi anjing yang berambut pendek atau obesitas lebih mungkin terdampak, seperti Shar-Pei, Labrador Retriever, English Bulldog, Mastiff, Great Dane, Boxer, dan Basset Hound (Thomas, 2023). 

TANDA KLINIS
Pada awal timbulnya CIF, Pet mates dapat melihat area kemerahan yang menonjol di antara jari kaki anjing yang, jika tidak ditangani, dengan cepat berkembang menjadi nodul. Dalam kasus yang jarang terjadi, nodul juga dapat muncul di bagian bawah kaki. 

Sumber: petMD.com

Nodul biasanya berdiameter 1–2 cm, berwarna ungu kemerahan, mengkilat, dan berfluktuasi; yang mungkin pecah saat teraba dan mengeluarkan cairan (Moriello, 2020). Dapat muncul beberapa nodul baru yang berkembang saat yang lain sembuh. Rambut sering hilang dari area tersebut sehingga nodul tampak berkilau dan menonjol. CIF ini menimbulkan rasa sakit sehingga Paw kids mungkin lemas dan sering menjilat atau mengunyah kaki yang terdampak (Berger, 2015). 


PENYEBAB
Penyebab paling umum dari CIF adalah trauma dari rambut yang berada di dalam folikel yang disebut ingrown hair. Komponen utama rambut adalah keratin yang sangat mengiritasi lapisan kulit dalam. Ketika keratin memasuki kulit di sekitar folikel rambut, itu menyebabkan reaksi peradangan (Mariello, 2020). Kulit di sekitar folikel akan menjadi bengkak dan menutup sebagian folikel. Bakteri di dalam folikel terperangkap dan tumbuh, menyebabkan folikel terinfeksi dan membentuk furunkulosis. Paw kids yang kelebihan berat badan lebih cenderung menahan beban di antara jari kaki mereka saat berjalan sehingga meningkatkan risiko ingrown hair. 
Penyebab lain yang dapat berkontribusi pada perkembangan CIF termasuk tungau kulit yang disebut demodex, benda asing (misalnya serpihan, grass awn), dan penyakit endokrin (misalnya hipotiroidisme) (Williams, 2023). 

DIAGNOSIS 
Jika kalian sudah melihat tanda-tanda klinis di atas, penanganan utama terbaik adalah untuk segera membawa Paw kids kalian ke dokter hewan untuk dilakukan diagnosis. Pertama-tama dokter hewan akan mendiagnosis CIF pada anjing Pet mates berdasarkan riwayat lengkap dan pemeriksaan fisik (Nuttall, 2019). Untuk selanjutnya mengidentifikasi penyebab trauma awal, dokter hewan melakukan kombinasi tes kulit berikut (Duclos, 2013): 
– Kerokan kulit atau memeriksa rambut yang dicabut untuk mendiagnosis infeksi akibat tungau demodex 
– Sitologi atau kultur bakteri untuk mendiagnosis kontaminan lain dan menentukan pilihan antibiotik terbaik 
– Biopsi kulit untuk memastikan perubahan pada folikel rambut 
– Pemeriksaan darah termasuk kadar hormon untuk mendiagnosis kemungkinan penyakit yang mendasarinya 
– Uji coba diet untuk mendiagnosis alergi makanan 
– Tes kulit intradermal untuk mendiagnosis alergen lingkungan 

PERAWATAN 
Pemakaian Elizabethan Collar pada Anjing (Europoster.com)

Perawatan ditujukan untuk mengendalikan penyebab yang mendasarinya sehingga biasanya dimulai dengan terapi medis sesuai dengan anjuran dokter hewan. Furunkel tunggal dapat diobati dengan antibiotik topikal. Dokter hewan mungkin meresepkan obat antiseptik, seperti yang mengandung chlorhexidine, untuk membersihkan furunkel dan kulit di sekitarnya (Bailey, 2023). Paw kids juga perlu mengenakan Elizabethan collar untuk mencegahnya menjilati furunkel saat sembuh. Jika memiliki banyak furunkel atau furunkel tunggal tidak merespon pengobatan topikal maka dapat beralih ke antibiotik oral (Bailey, 2023). 

Paw kids yang tidak menanggapi terapi medis mungkin memerlukan operasi pengangkatan furunkulosis mereka. Menghilangkan furunkel dengan teknik bedah memerlukan pengangkatan kulit di sekitar furunkel. Sebagai alternatif, furunkel dapat diuapkan dengan laser karbon dioksida (laser CO2) (Berger, 2015). Hal ini memungkinkan pengangkatan hanya jaringan yang terdampak dan memiliki hasil yang lebih baik tetapi mungkin memerlukan beberapa perawatan lagi untuk menyelesaikan masalah sepenuhnya. 

PENCEGAHAN 
Ada sejumlah strategi yang dapat Pet mates terapkan untuk meminimalkan risiko anjing terkena CIF. Jika mereka kelebihan berat badan, bicarakan dengan dokter hewan tentang cara paling efektif untuk mengelola program penurunan berat badan (Bailey, 2023). 
Hindari berjalan melalui area yang memiliki duri, tusukan, dan grass awns. Jaga agar kaki Paw kids tetap bersih dan kering. Kelembaban berlebih dapat menyebabkan infeksi bakteri dan jamur pada kulit (Thomas, 2023). Periksa kaki anjing kalian secara teratur apakah ada kemerahan atau benjolan kecil sehingga masalah dapat diatasi lebih awal sebelum menjadi masalah besar dan menyakitkan. 


DAFTAR PUSTAKA 
[1] Bailey, J. (2023,). Interdigital Cysts. Retrieved from Whole Dog Journal: https://www.whole-dog-journal.com/health/interdigital-cysts/ 
[2] Berger, D. (2015). Canine Interdigital Follicular Cysts. Retrieved from Clinician’s Brief: https://files.brief.vet/migration/article/23641/ask_canine-interdigital-cysts-23641-article.pdf 
[3] Bubzy, J. (2022). Interdigital Cyst in Dogs. Retrieved from Toe Grips: https://toegrips.com/interdigital-cyst-dog/ 
[4] Moriello, K. A. (2020). Interdigital Furunculosis in Dogs. Retrieved from MSD Veterinary Manual:https://www.msdvetmanual.com/integumentary-system/interdigital-furunculosis/interdigital-furunculosis-in-dogs#v3278118 
[5] Nuttall, Tim (2019). Chronic pododermatitis and interdigital furunculosis in dogs. Companion Animal, 24(4), 194–200. doi:10.12968/coan.2019.24.4.194 
[6] Thomas, J. (2023). Interdigital Cysts on Dogs . Retrieved from Pet MD: https://www.petmd.com/dog/conditions/skin/interdigital-cysts-dogs 
[7] van den Broek, A., & Horvath-Ungerboeck, C. (2011). Pedal dermatitis Part 2: canine pododermatitis. UK Vet Companion Animal, 16(2), 41-46. 
[8] Williams, K. (2023). Interdigital Cysts in Dogs. Retrieved from VCA Animal Hospitals: https://vcahospitals.com/know-your-pet/interdigital-cysts-in-dogs#
Comments

Paling Populer

To Top