Hari ini saya memindahkan bibit bambu air ke pot kecil.
Saya ingin tahu sekalian, bagiamana pertumbuhannya nanti.
Berawal dari indukan bambu air yang sudah berusia 3,5 tahun, saya memperbanyak bibitnya pada 3 minggu lalu.
Caranya, indukan yang sudah rimbun, dikurangi sebagian. Saya ambil 4 rumpun berisi 5&15 an batang. Saya pisahkan dan tanam di polibeg kecil.
Setelah 2 pekan, Alhamdulillah, muncul tunas baru di ujung batang dan juga ada tunas baru di media tanamnya.
Dari 4 bibit, tiga diantaranya saya biarkan dulu. Kebetulan dulu tetangga minta bibitnya.
Adapun 1 bibit saya pindahkan ke pot putih.
Sekaligus, ini juga percobaan apakah perlakuan yang saya berikan bisa efektif dan aman. Yakni:
1. Media tanamnya berupa tanah campur sekam bakar juga pupuk kandang.
2. Saya beri juga pupuk TSP untuk penguatan akar.
3. Potnya tanpa lubang bawah
4. Airnya saya sengaja bikin hingga tergenang.
1 – 2 minggu lagi, coba saya lihat bagaimana pertumbuhannya 🙂
++
Oya, tanaman hias bambu air sejatinya bukan keluarga bambu. Aslinya dia termasuk jenis paku-pakuan.
Vibes yang menguar dari tanaman ini adalah suasana sejuk. Maka wajar jika kita sering menemui bambu air untuk salah satu tanaman di vila, hotel, restoran, tempat kulineran, dll.
Dipadukan dengan pot keramik atau pot panjang tanpa lubang, bambu air menghadirkan hawa serta atmosfer sejuk.
Rumpun batang yang berkelompok dan bisa mencapai tinggi 1 meter lebih, menarik juga untuk menjadi partisi ruangan.
Saya juga pernah melihat, kolektor bambu air menaruhnya di pot besar dengan volume air yang banyak. Di dalamnya, diisi ikan hias kecil warna-warni. Menarik juga idenya 🙂
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.